mimbaruntan.com, Untan – Beberapa perwakilan dari organisasi mahasiswa di Universitas Tanjungpura (Untan) berkumpul di gedung kuliah bersama B 23 untuk memberikan kritikan dan saran dalam agenda evaluasi 100 hari kerja Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Untan, Sabtu (26/10/2019).
Di antaranya,Jerry perwakilan dari Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) Untan. Dia memberikan kritikan dan saran kepada BEM Untan dalam melakukan aksi. Menurutnya dari beberapa aksi yang telah di lakukan BEM, kajiannya tidak dipublikasikan sehingga banyak orang bertanya mengenai kajian tersebut.
“Dari beberapa aksi yang telah dilakukan, saya melihat sepertinya dari BEM sendiri tidak mempublikasi kajiannya dalam mengangkat isu yang diaksikan. Untuk kedepannya BEM harus membuat kajian terhadap isu tersebut dan mempublikasikannya sehingga peserta aksi mengetahui substansi permasalahan yang dibawa dalam aksi tersebut untuk menghindari penumpang gelap yang dapat mempermalukan almamater kita,”ungkapnya.
Baca juga: DPM Adakan Evaluasi 100 Hari Kerja BEM Untan
Selain itu, Siddiq perwakilan dari Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Untan juga ikut memberikan kritikan dan saran kepada BEM Untan. Menurutnya selama ini isu-isu yang diangkat oleh BEM didominasi isu nasional dibandingkan dengan isu lokal. Ia menyarankan agar ke depannya BEM juga mengangkat isu-isu lokal agar keberadaan BEM Untan dapat dirasakan manfaatnya oleh keluarga besar mahasiswa Untan.
“Selama ini yang mendominasi itu BEM Untan mengangkat isu-isu nasional, jadi mungkin ke depannya kawan-kawan dari BEM Untan itu bisa mengangkat isu-isu lokal. Contohnya seperti UKT atau sekarang lagi mahalnya biaya sewa fasilitas, sekarang aja sewa gedung sudah mahal. BEM Untan bisa mengangkat isu-isu lokal sehingga keberadaan BEM Untan bisa dirasakan oleh keluarga besar mahasiswa Untan, jadi tidak hanya fokus pada isu-isu nasional,” jelasnya.
Baca juga: BEM FKIP Selenggarakan Welcome and Gathering “FKIP Punye Cerite”
Sementara itu, Herri perwakilan dari Keluarga Besar Mahasiswa Buddha (KBMB) memberikan tanggapannya terhadap program-program kerja yang sudah dijelaskan oleh BEM Untan. Menurutnya program kerja BEM Untan sudah cukup bagus, hanya saja partisipasi dari anggota BEM perlu ditingkatkan mengingat pada laporan kehadiran rapat umum, dari rapat pertama dan kedua mengalami jumlah penurunan kehadiran yang cukup drastis. Jumlah anggota BEM yang hadir dalam rapat tersebut hanya setengah dari jumlah anggota BEM yang dilaporkan karena beberapa alasan, salah satu alasannya adalah terlibat di kegiatan organisasi lain. Menurutnya, seharusnya anggota BEM lebih berkomitmen karena BEM Untan merupakan organisasi yang tinggi di tingkat Universitas.
“BEM Untan seharusnya meningkatkan partisipasi dari anggota BEM itu sendiri. Merujuk pada laporan kehadiran rapat umum, kehadiran dari rapat pertama 44 orang kemudian turun menjadi 30-an sedangkan anggota BEM banyak, ada 89 orang, jadi itu tidak sampai setengah. Sangat di sayangkan ya. Lalu komitmennya juga, ada banyak anggota BEM yang merangkap organisasi, BEM kan merupakan organisasi yang sangat tinggi jadi seharusnya mereka lebih berkomitem kepada BEM terutama untuk menghadiri rapat umum dan evaluasi,” ungkapnya.
Penulis : Marlin dan Mara
Editor : Riski Ramadani