mimbaruntan.com, Untan – Merayakan peringatan Hari Sumpah Pemuda, Sabtu (29/10) komunitas Keep Earth Borneo kembali berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam #AksiMudaJagaIklim menyerukan agar kaum muda-mudi turut berpartisipasi menjaga lingkungan mulai dari aksi sederhana yang membawa dampak besar bagi makhluk hidup dan ekosistemnya.
“Tahun lalu kami pernah mengadakan Aksi Muda Jaga Iklim di Pantai Sungai Belacan Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas. Diisi dengan agenda pelepasan Tukik, menanam pohon dan juga membersihkan pantai,” ungkap Nurul Oktaviani selaku Ketua Panitia Aksi Muda Jaga Iklim tahun 2022 ini.
Aksi Muda Jaga Iklim tahun ini mengusung acara di dua tempat yaitu di Waterfront City Pontianak, Kalimantan Barat dan di Pantai Celincing Kabupaten Ketapang. Aksi serentak membara peduli Iklim dan Lingkungan terselenggara se-Indonesia di 77 titik aksi dengan 259 kolaborator. Partisipan yang sengaja diambil dari anak-anak muda di Indonesia terkhusus wilayah Pontianak sarat akan harapan dan tujuan mengasah inisiatif kepedulian akan lingkungan sekitar.
“Kita ingin anak muda bisa sadar dan menerapkan pola hidup yang ramah lingkungan dan juga bisa meminimalisir kerusakan yang terjadi di ekosistem daratan maupun lautan makanya tahun lalu diadakan menanam pohon mangrove, mencabut paku di pohon dan membersihkan lingkungan dan bisa bergabung menjadi kolaborator secara virtual,” sambung Nurul.
Baca Juga: Jelajahi Pontianak Zaman Dolo’-Dolo’ lewat Syair Pangeran Syarif
Cahaya matahari pagi yang cukup terik tidak melunturkan sedikitpun semangat partisipan di Aksi Muda Jaga Iklim Pagi itu “Abdi Kalbar 2022? Yang Muda Yang Beraksi Jaga Iklim!” Jargon yang turut bergema. Rasa gembira melunturkan penat di air muka para panitia yang telah menyiapkan keseluruhan acara dan mengharapkan agenda ini terlaksana dengan baik.
Mengingat bencana hidrometeorologi yang akhir-akhir ini semakin merajalela terlebih cuaca yang tak menentu. Aksi hari ini merupakan hal sederhana yang kerap kali kita sepelekan padahal merupakan faktor penunjang kesehatan lingkungan bahkan lapisan ozon. Terbesit sejuta harapan yang menjuntai di relung benak setiap penggerak peduli lingkungan, agar tidak adanya bencana baru yang tercipta oleh kita yang acuh tak acuh.
“Kegiatan ini sebagai bentuk campaign pemberitahuan kepada seluruh anak muda yang ada di Kalimantan barat pada khususnya di Kota Pontianak. Contohnya hari ini kita memungut sampah plastik di kolong sungai, kalau kita tidak peduli tidak akan ada yang mengambil dan lama lama menjadi mikro plastik yang merusak kesehatan, juga merusak ekosistem yang ada di sungai,” tegas Vivi Norvika Hariyantini selaku Ketua Sanggar Sungai Khatulistiwa (Sang Sakha) Kalimantan barat.
Melansir dari kumparan.com, sebagai kota yang dilewati garis ekuator membuat Pontianak beriklim tropis yang dalam artian biasanya memperoleh sinar matahari sebagai pusat tata surya sepanjang waktu.
“Melihat Pontianak terletak di garis ekuator, maka saya berpesan anak muda mari jaga pohon, jaga kualitas air sungai, jaga kualitas air bersih, panen air hujan, kurangi penggunaan sampah plastik. Kita tidak ingin kota kita yang sudah panas semakin panas dan gersang lagi,” sambungnya.
Kegiatan peduli lingkungan serta aksi yang terealisasi Sabtu itu diharapkan untuk semakin digencarkan dan tidak hanya sekedar perayaan peringatan hari besar di Dunia. Tapi sebagai kebiasaan baik turun temurun, dan tidak hanya dari satu komunitas saja melainkan semua aktivis dan penggiat peduli lingkungan.
Baca Juga: 43 Tahun Sylva Untan, Semarakkan Isu Iklim dan Lingkungan
“Jangan berhenti sampai di sini kalo perlu tiap minggu, tidak hanya dari Keep Earth Borneo tapi di semua komunitas penggerak, pecinta, pemerhati lingkungan. Ayo kita bergerak, pagi ke sore berbuat hal kecil untuk lingkungan jangan berhenti untuk hari ini saja, terus jadikan kebiasaan, menanam pohon itu kebiasaan, panen air hujan itu kebiasaan, tidak bakar plastik jadi kebiasaan, kalau bisa tiap minggu beda-beda komunitasnya,” tutup Vivi pada kesempatannya.
Penulis: Diva Pranata dan Mira Loviana
Editor: Hilda