mimbaruntan.com, Untan– Sebagai TEDx pertama di Kalimantan Barat, TEDx Digulis Park mengadakan acara puncak dengan mengusung tema The New Game bertempat di Gedung Konferensi Universitas Tanjungpura (Untan). Rangkaian acara ini diisi oleh lima pemateri yakni, Rizal Hamka, Luqmanulhakim, Faldo Maldini, Lidya Taslim, dan Jonathan End. Selain itu acara tersebut juga diisi oleh performance dari Teater Topeng, Sonikustik, West Borneo Deaf Community (WBDC), dan Boedjang Project, Sabtu (10/08).
Baca juga:Selebrasi Sambut Acara Puncak TEDx Digulis Park
Dayang Melati selaku ketua panitia TEDx Digulis Park dalam kata sambutannya mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada berbagai pihak yang telah bekerja keras demi kesuksesan kegiatan tersebut. Perjalanan untuk sampai kepada puncak acara telah melalui berbagai cerita yang kemudian terkemas dalam video singkat yang ditampilkan kepada para peserta yang hadir, “Banyak sekali hal yang ditemui dan kami pelajari,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa Kota Pontianak memiliki banyak anak muda yang berbakat, hanya saja hal tersebut belum dikembangkan secara optimal. Harapannya, TEDx Digulis Park melalui tema The New Game dapat menghadirkan filosofi hidup ini layaknya sebuah permainan yang dapat kita pilih, mainkan atau berhenti sejenak. Jikalau gagal kita dapat mengulang kembali permainan itu. Sehingga pada akhirnya, para pemuda serta masyarakat di Pontianak dapat terinspirasi dari kisah-kisah pembicara yang hadir dan memulai permainannya sendiri. “Masih banyak sekali talent-talent pemuda Pontianak yang belum ter-cover dan terlihat,” ujarnya.
Baca juga:Pentingnya Anak Muda Hadiri TEDx Digulis Park
Mia Islamidewi, satu diantara peserta yang hadir memberikan apresiasi kepada panitia yang telah menyelenggarakan event TEDx Digulis Park di Pontianak. “Keren banget. Yang biasa kita lihat kan TEDx di youtube atau di web. Sedangkan ini diselenggarakan langsung di Pontianak. Temanya bagus sekali The New Game,” ungkapnya.
Ke depannya, Mia berharap TEDx Digulis Park kembali diadakan lagi dan anak muda Pontianak lebih antusias untuk menjadi bagian dari peserta. “Semoga diselenggarakan lagi tahun depan. Untuk anak Pontianak lebih sadar, event yang sekeren ini worth it untuk diikuti. Meskipun harga tiketnya lebih mahal, tapi berharga,” tutupnya.
Penulis : Sekar A.M.
Editor : Imam Firdaus Kharisma Juda