Begini, aku tak ingin mengacu pada undang-undang atau aturan
Sederhanaku, kalau pun aku rakyat, aku adalah aset bukan beban
Aku mudah dibodohi dengan strategi politik yang sudah terbit di era Yunani
Sibuk dengan angkat karung, kayuh cangkul atau dihina, dicaci, dimaki
Aku bukan rakyat, karena aku lemah dan bodoh
Tak kuat seperti, revolusi di Bolivia, Prancis, China, atau bahkan untuk pegang senjata
Aku bukan rakyat, karena distorsi ini selalu berakhir pada senja dan embun pagi
Tak seperti semangat, Mahatma Ghandi, Che Guevara, Karl Marx, Max Weber, atau bahkan Buya Hamka, Tan Malaka, Hatta
Kalau aku tak bicara pada kata
Mungkin aku akan tenggelam dengan sejarah
Kalau aku rakyat, mana mungkin aku dirampok
Mungkin tunggu kiamat, baru mereka keok atau kapok .
Firdaus Darkatni, Aku Bernyanyi Pada Priyayi, di Mimbar Untan.