mimbaruntan.com, Pontianak—Aliansi Mahasiswa Kalimantan Barat (AMKB) kembali menggelar unjuk rasa untuk kedua kalinya menolak kenaikan harga BBM di bundaran Digulist Untan (19/11). Aksi tersebut, kemudian dilanjutkan ke Gedung DPRD Provinsi Kalbar. Para Mahasiswa berjalan kaki dan mendorong motor ke sana.
Ketika tiba di halaman Gedung DPRD, mereka pun langsung menuju selasar kantor dan berorasi menuntut agar Jokowi turun dari jabatannya. Setelah lama berorasi, akhirnya perwakilan dari pihak DPRD, Suriansyah menemui para demonstran.
Beliau mengungkapkan, bahwa pihak DPRD juga tidak setuju kenaikan BBM. “Kami juga tidak setuju BBM naik, kami menolak kenaikan BBM, karena masyarakat masih miskin dan susah sehingga tidak layak untuk dinaikkan hari ini,” pungkasnya.
Dari AMKB juga memberikan tuntutan tertulis dan mendesak agar di tandatangani langsung sebagai bukti. Masri, Kordinator Lapangan (Korlap) menuturkan, secara umum menuntut agar membatalkan kenaikan harga BBM, karena ini akan berdampak besar di berbagai sektor, seperti ekonomi, politik dan lain-lain.“Secara umum memang menuntut agar membatalkan naiknya BBM, karena ini akan berdampak pada politik,ekonomi,” jelasnya.
sebelum mengakhiri, para pendemo ini mengancam akan melakukan demo dengan jumlah masa paling besar seandainya tuntutan mereka tidak dipenuhi oleh pemerintah.
Reporter Septi