Mimbaruntan.com Pontianak,- Kerabat Peduli Inklusi (Klik) menyelenggarakan kegiatan Klik 1st Anniversary di Gedung Teknik Informatika yang diikuti oleh ASP (Aksi Sedekah Pendidikan) dan Sahabat Disabilitas. Kegiatan ini bertema “Satu Tahun Merajut Inklusi”, dengan tujuan untuk mengenalkan disabilitas dan penggalangan donasi untuk korban bencana di Palu, Sabtu (20/10).
Syarifah Apriyanti Nur Azizah selaku Koordinator Acara mengungkapkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk memeringati hari ulang tahun Klik. “Dalam rangka ulang tahun Klik sekaligus open donasi untuk sahabat kita di Palu. Jadi target utamanya donasi sam perayaan,” ungkapnya.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Perancis Lewat Voyages Sur I’Hexagone
Azizzah juga menambahkan bahwa kegiatan ini digelar untuk mensosialisasikan kepada masyarakat tentang disabilitas. “ Mengenalkan bahasa isyarat, belajar bahasa isyarat dan mengenalkan West Borneo Deaf Community (WBDC) Pontianak sebagai partner untuk teman teman tuli. Juga sebagai jembatan komunikasai antara teman yang tidak tuli dengan treman tuli,” tambahnya.
Menurut Dian Lestari selaku peserta yang hadir mengatakan bahwa, kegiatan ini sangat bermanfaat sebagai sarana komunikasi untuk disabilitas. “Komunitas ini menunjukkan bahwa dia mampu eksis karena bisa menjadi wadah alternatif untuk mengenalkan dan menjadi media pembelajaran tentang disabilitas sebagai sarana komunikasi dalam membuka inklusi,” katanya.
Melihat kondisi disabilitas di Pontianak, Dian menuturkan, sarana dan fasilitas bagi penderita disabilitas belum memadai karena keterbatasan modal. “Diukur dari sarana belum memfasilitasi untuk penderita disabilitas. Karena kebutuhan orang difabel dan kita itu berbeda apalagi banyak tangga tinggi dan curam di Pontianak yang tidak bisa dilalui oleh mereka. Hal itu sangat memerlukan modal dan teknologi untuk memfasilitasi itu. Semoga pontinak bisa mencukupi ini tapi biayanya sangat mahal sih,” tuturnya.
Baca Juga: Untan Terima Program Sit In Untuk Mahasiswa Untad
Ia juga menyarankan agar pemerintah memfasilitasi pegawai yang mampu berbahasa isyarat di setiap kantor. “Minimal ada satu pegawai yang mampu berbahas isyarat. Supaya memermudah orang yang disabilitas,” tutupnya.
Penulis : Diyana
Editor : Aris Munandar