mimbaruntan.com, Untan – Dalam rangka meningkatkan keterampilan masyarakat pulau di Kalimantan Barat (Kalbar) dalam sektor pertanian, Badan Eksklusif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian (Faperta) berkerjasama dengan Association Internationale des Etudiants en Sciences Economiques et Commerciales (AIESEC) Universitas Tanjungpura (Untan) mengadakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (Pengmas) di Pulau Lemukutan, Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Kabupaten Bengkayang.
Dalam menuju pulau tersebut, kita hanya dapat menggunakan kendaraan air yang biasanya tersedia di daerah Teluk suak, sekitar 115 Km dari Kota Pontianak. Lama perjalanan dari Teluk Suak ke Pulau Lemukutan sekitar kurang lebih 1 jam. Sepanjang perjalanan terlihat gugusan pulau-pulau lain. Air yang jernih, menyebabkan dasar laut dengan tumbuhan karang berwarna-warni dapat kita lihat secara langsung dari atas perahu.
Sesampainya di pulau, penduduk setempat menyambut kedatangan kami. Terlihat dari kejauhan tidak ada penginapan khusus, sehingga harus menginap di rumah penduduk, hal ini menimbulkan hubungan kekeluargaan yang kuat dengan penduduk setempat. Hembusan angin yang berhembus kencang membuat mahasiswa lokal maupun mahasiswa asing terpesona akan keindahan pulau ini.
Baca Juga: http://mimbaruntan.com/promosi-budaya-dan-wisata-kalbar-dalam-agenda-lens-of-borneo/
Berbagai persiapan dari tim panitia pelaksana yang lebih dulu datang yakni menyambut kedatangan reporter bersama rombongan di dermaga Desa Lemukutan. Dalam draft rangkaian acara yang diterima oleh reporter, kegiatan pembukaan lahan hortikultura, pembuatan pupuk organik, pembuatan amplang, dan pelatihan pengelolaan limbah ikan akan berlangsung pada 24 – 28 Juli 2018.
Setelah sampai, reporter dan rombongan mengunjungi kediaman masyarakat. Terlihat dari kejauhan Ning sedang bersantai di toko tepi laut yang mulai surut. Setengah jam berlalu, Ning bercerita tentang keadaan pulau Lemukutan ini. Ning lebih banyak bercerita tentang keadaan lingkungan. Ia mengatakan bahwa setiap bulan Desember sampah plastik selalu datang ke sini yang dibawa oleh gelombang. “Amper (Hampir-red) bulan dua belas banyak sampah dibawa oleh gelombang, jadi kamek yang bersihkan,” ujarnya sambil tersenyum.
Disisi lain, Erlan selaku Kepala Camat Sungai Raya Kepulauan sangat mendukung kegiatan Pengmas ini. Erlan mengatakan bahwa setiap orang yang pergi ke Pulau Lemukutan, harus menjaga kebersihan dan kearifan lokal pulau di Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang. “Desa Pulau Lemukutan merupakan salah satu desa wilayah konservasi. Kalau ada sampah, ekosistem laut akan terganggu,” katanya.
Penulis: Suryansyah
Editor: Nurul R.