Jendral, beranimu diluar nalar
Duduk menekuk lutut, bersama anak-anak jaman
Sir-sir pong dele kopong
Anak-anak jaman menanti kedamaian
Berharap dengan simposium
Berharap harmoni, bukan kosong
Benar begini Jendral?
Menolak meminta maaf kepada sang pembunuh
Begini juga benar Jendral?
Anak-anak jaman menolak memberi maaf kepada sang pembunuh
Dengan tuahmu Jendral
Kau bilang kami bunuh temanmu
Siapa kami yang kau maksud Jendral
Sebutlah tuan, pilih diantara 500.000 nama
Atau aku dengan senandungku
Tongtolang Nangka Jendral
Tongtolang Nangka, dulu segar sekarang layu
Layu merasakan senyap, tak rela mati tanpa hakiki
Sebutlah Jendral, pilih diantara 500.000 nama
Tidakah kau lelah menyebut semuanya Jendral
Lalu bagimana dengan lelahku Jendral?
Tongtolang Nagka yang tak lagi segar
Menanti hakiki sebelum mati, dalam kesenyapan
Benar begini Jendral?
Teruskanlah, teruskanlah, kau begitu
Kau hidup dengan duniamu saja Jendral
Kau hidup dengan dirimu saja
Oleh : Rachmad Imam Tarecha