mimbaruntan.com, Untan – Biaya perkuliahan yang tinggi membuat banyak lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) terpaksa tidak melanjutkan ke jenjang berikutnya. Hal ini lah yang membuat pemerintah menyediakan berbagai program beasiswa bagi masyarakat yang kurang mampu namun berprestasi, salah satunya bidik misi. Program ini merupakan program beasiswa yang diperuntukkan bagi mahasiswa dari keluarga yang kurang mampu secara ekonomi dan memiliki potensi yang mumpuni dibidang akademik. Akan tetapi, bidik misi juga dapat diperoleh mahasiswa dengan latar belakang keluarga menengah ke atas.
Salah satu mahasiswa dari kalangan keluarga mampu yang menikmati bidik misi mengaku, bahwa ia memanupulasi data. “Dimanupulasi data dari kelurahan setempat, kan ada disuruh foto rumah, aku foto rumah orang,” ungkap Ef, mahasiswa Untan , Rabu (13/1).
Ia menjelaskan, bukan hanya dirinya saja tetapi beberapa temannya melakukan hal serupa. Hal ini dikarenakan pihak Comdev tidak pernah menelusuri rumahnya dikampung. “tidak pernah, ada sih temanku yang kedapatan tapi ada yang pernah dan ada yang tidak,” tuturnya.
Ef menambahkan, selain foto rumah yang ia palsukan, ia mengaku penghasilan orang tuanya mencapai Rp. 7.000.000 sampai 8.000.000,- perbulan, tergantung dari harga karet dan sawit dipasaran. Ia menambahkan, untuk urusan administrasi dan berbagai persyaratan lain, dikerjakan oleh gurunya. “Guru yang mengerjakan, terus kita bayar mereka,” ucapnya.
Penulis : Ita dan Laily
Editor : mimbaruntan.com crew