Sobat Muda Sobat Mahasiswa, kita semua tentu mempunyai masa kecil yang tak lepas dari segala benda historis, salah satunya bunga. Biotik yang juga disebut sebagai puspa ini lahir dengan keunikannya masing-masing dan fungsi berbeda. Beberapa di antaranya bahkan sempat menemani masa kanak-kanak hingga menumbuhkan daya eksplorasi untuk berkreasi. Untuk mengingat kembali kenangan kita di masa lampau, yuk simak beberapa bunga nostalgia ini!
Putri Malu
Ia memiliki daun majemuk yang kerap kali menguncup ketika disentuh. Tipikal kuncupnya daun dari bunga putri malu ini bahkan sempat dijuluki “Si Bunga Insecure” oleh warganet. Tertarik untuk kembali menjahilinya, sobat? Jangan sampai merusaknya, ya.
Baca juga: Bunga Bangkai Tumbuh di Taman Arboretum Untan
Kembang Sepatu
Siapa yang tidak kenal bunga satu ini? Setiap praktikum pada mata pelajaran IPA, murid-murid diminta untuk membawa setangkai bunga kembang sepatu karena bagiannya yang dianggap lengkap untuk diidentifikasi. Mulai dari kelopak, putik, benang sari, hingga bakal bijinya. Tak jarang masyarakat Indonesia menggunakannya sebagai bagian dari ritual “mandi kembang” yang konon bisa membuang sial atau nasib tak beruntung.
Asoka
Bentuknya yang mungil, berwarna cerah, dan memiliki madu di dalam bunganya menjadi primadona anak-anak. Rasa madunya manis walaupun hanya setetes, dan menjadi ajang kreasi dengan menyambungkannya hingga berbentuk gelang ataupun kalung.
Lappo-lappo
Terkena air, lantas meletus plop plop plop! Tentunya kita tidak asing dengan bunga yang satu ini, sedari kecil kerap dikumpulkan untuk dilemparkan ke air agar meletus. Ia tumbuh secara liar di antara semak belukar. Kini, untuk menemukan bunga satu ini terbilang sulit dan jarang sekali dijumpai di daerah perkotaan.
Baca juga: Trend 2020 yang Hasilkan Cuan
Matahari Mini
Sepanjang jalan, ia tumbuh liar dan bisa dibilang merupakan versi mini dari bunga matahari. Si mini ini dipetik dan dipautkan pada sela telinga di kala permainan fashionable bagi segelintir anak-anak perempuan atau masak-masak ala chef dengan mencampurkan kelopak bunga bersama tanah maupun dedaunan tumbuhan lain untuk dioseng-oseng.
Penulis : Mega Oktavia Gunawan
Editor : Anggela Juniati