Oleh Riko Saputra
Mimbaruntan.com—Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-85, Himpunan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia (Himbasi), Fakulatas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, membgiakan bunga mawar kepada pengguna jalan yang melintas. Bunga di dalam bunga mawar tersebut bertuliskan ajakan bersatu untuk membangun Bangsa Indonesia tepatnya pada penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sekarang ini. Senin (28/10).
“Hari ini pemuda-pemuda mahasiswa dari Himbasi dan teman-teman mahasiswa yang lain bersatu. Ini momen yang tepat untuk sosialisasi aksi damai kami yang mana sekarang ini banyak sekali penggunaan bahasa alay,” ungkap Anggi Widyasih, Koordinator Lapangan.
Menurut Anggi, moment Hari Sumpah Pemuda ke-85 merupakan moment yang baik untuk mensosialisasikan tentang pentungnya jati diri bangsa dari bahasa Indonesia sendiri. Sebagai seorang mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia mereka sangat prihatin atas penggunaan bahasa Indonesia yang tidak baik.
“Ini kami lakukan untuk mengingatkan pemuda–pemuda bahwa bahasa Indonesia perlu kita tingkatkan yang mana pada saat ini sekarang banyak sekali pemuda-pemuda bangsa yang menggunakan bahasa alay hal ini sangat tidak baik nanti untuk kedepannya,” ungkap Muhammad Nazirin, Ketua Umum Himbasi.
Menurut Nazirin, tujuan dari aksi damai dan orasi ini adalah untuk mengingatkan pemuda-pemuda bangsa Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik sesuai dengan sumpah Pemuda.
Acara tersebut di mulai dengan aksi dan pawai pembauran kemudian berjalan mengelilingi kampus Untan menuju Bundaran Digulist Untan.
Beberapa Aliansi dan Organisais Mahasiswa turut bergabung dalam aksi damai tersebut temasukbergabung Himpunan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia (HMBSI) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Pontianak, Fornt Mahasiswa Nasional (FMN) dan Solidaritas Mahasiswa Pengemban Amanat Rakyat (Solmadapar).
Aksi damai untuk memanfaatkan momentum hari sumpah pemuda ini juga diisi dengan menyanyikan lagu- lagu kebangsaan, drama teatrikal, serta pembacaan puisi. Selama kegiatan berlangsung banyak pihak kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bertugas untuk mengawasi dan mengamankan didaerah tersebut dari kekacawan dan kemacetan. Aksi damai tersebut berakhri pada pukul 11.00 wib.