Mimbaruntan.com, Untan – Daniel Johan menegaskan bahwa saat ini dirinya sedang menyuarakan agar mendorong petani harus dapat mempunyai industri pangan sendiri. Hal ini disampaikan Johan saat menghadiri Seminar Nasional yang diselenggarakan Ikatan BEM Pertanian Indonesia di Aula Rektorat Universitas Tanjungpura Pontianak, Kamis (6/9).
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura bekerjasama dengan Ikatan BEM Pertanian Indonesia mengadakan Seminar Nasional dengan tema “Mengembangkan Potensi Desa di Lahan Kurang Produktif Berbasis Agroekonomi” di Aula Rektorat Universitas Tanjungpura Pontianak.
Hadir dalam seminar nasional ini yaitu Wakil Komisi IV DPR RI Daniel Johan, SE, Bupati Kubu Raya terpilih 2019 – 2024 Muda Mahendrawan, SH, Wakil Rektor 3 Universitas Tanjungpura Pontianak, Prof. Kamarullah, S.H, M.Hum, pegiat desa, Jamaludin M. Nur Tanggiling, serta Ikatan BEM Pertanian Indonesia dari berbagai daerah di Indonesia.
Daniel Johan menyampaikan bahwa jumlah lahan di Kalimantan Barat seluas 531.860 hektar, dan 1/5nya dari itu irigasi. Ia juga mengatakan bahwa jumlah penduduk Kalimantan Barat sebanyak 5,4 juta jiwa, dan satu tahunnya membutuhkan 778.548 ton beras, dan setiap tahunnya bisa memproduksi 1,5 ton, berarti masih ada surplus sebesar 162.000 ton beras, dan jika dapat di produktifkan lagi, Johan mengatakan bahwa jumlahnya dapat bertambah menjadi 5 juta ton beras/ hari.
“Saat ini lahan pertanian di Indonesia seluas 531.860 hektar, dan 1/5 dari itu irigasi, dan setiap tahunnya kita dapat memproduksi 1,5 juta ton beras petahunnya. Penduduk Indonesia saat ini sebanyak 5,4 juta jiwa, dan sekitar 1 tahunnya membutuhkan 778.548 ton beras, berarti setiap tahunnya membutuhkan 778.548 ton beras, artinya mengalami surplus sebesar 162.000 ton pertahunnya, dan jika di produktifkan lagi 426.000 hektar yang di irigasi, maka pertahunnya akan menghasilkan 5 juta ton beras/tahun,” ujarnya.
Johan juga menjelaskan bahwa dari 5,4 juta jiwa dikalbar 90 persennya ialah bekerja sebagai petani, dan itu menjadi tantangan keduanya agar bagaimana meningkatkan kesejahteraan petani. Ia menegaskan untuk menjawab tantangan tersebut, saat ini dirinya sedang menyuarakan dalam komisinya agar petani harus mempunyai industri pangan sendiri.
“Penduduk Kalimantan Barat sebesar 5,4 juta jiwa dan sekitar 90 persennya itu bekerja sebagai petani, baik itu petani sawit, karet, serta sebagainya, dan itu menjadi tantangan saya kedua yaitu bagaimana meningkatkan kesejahteraan petani, dan cara mengatasinya yaitu saat ini menyuarakan agar petani harus mempunyai industri pangan sendiri, agar niai tambah produk akan kembali lagi ke petani,” tegasnya.
Prof. Kamarullah, S.H, M.Hum selaku Wakil Rektor 3 Universitas Tanjungpura Pontianak mengapresiasi adanya kegiatan seminar nasional ini. “Ini kegiatan yang positif, saya sangat apresiasi sekali terlebih bagi pengurus-pengurus BEM Pertanian seluruh Indonesia yang memberikan kepercayaan kepada BEM Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak untuk mengadakan seminar nasional di Universitas Tanjungpura Pontianak ini,” jelasnya.
Penulis : Julio Silitonga
Editor : Aris Munandar