Jepretan diambil pada Selasa (14/12/2021).
mimbaruntan.com, Untan- Berangkat dari jalan utama Pasar Rakyat Kota Pontianak, yang terletak di jalan Tanjungpura. Terus masuk menyusuri pasar menuju arah Sungai Kapuas, Kapal-kapal berlabuh menunggu barang-barang angkutan memenuhi bagian dalam serta atapnya.
Dalam lintasan sejarah Kota Pontianak, Sungai Kapuas adalah jalur utama moda transportasi air menuju pedalaman Kalimantan Barat. Tercatat dalam Perpustakaan Emil Salim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sejak 1970-an, kapal-kapal dengan jalur pelayaran internasional masih sering berlayar menyusuri sungai terpanjang di Indonesia ini untuk membeli hasil hutan ataupun kebutuhan lainnya.
Berbeda dengan potret terkini. Moda transportasi air itu kian ditinggalkan seiring terbukanya akses jalan darat dan udara yang menghubungkan Kota Pontianak dengan berbagai daerah sekitarnya.
Kini Kapuas Indah menyisakan kapal-kapal distribusi barang yang menampung berbagai macam bahan baku bangunan hingga sembako menuju daerah-daerah kecil di Kabupaten Kubu Raya. Sesekali terlintas kapal besar penarik tongkang, kapal wisata, dan perahu maupun kapal penyebrangan warga kabupaten sekitar Kota Pontianak.
Karena tak lagi menjadi jalur lintas utama, kini pemukiman warga tak lagi menghadap ke arah sungai, melainkan kearah sebaliknya, menghadap jalan raya.
Namun, beberapa warung kopi di sekitar masih menyajikan pemandangan menghadap Sungai Kapuas, mempertontonkan kesibukan orang-orang menjemput rezekinya di pagi hari.
Beginilah suasana pagi jalur utama air Kapuas yang kini mulai ditinggalkan.
Jepretan : Mara & Monica
Penulis : Mara