mimbaruntan.com, Untan- Masa perkuliahan di Universitas Tanjungpura (Untan) semester ganjil Tahun Ajaran 2016/2017 telah dimulai sejak Senin lalu (5/9). Namun masih ada saja mahasiswa yang merasa keberatan dan mengeluh terkait besarnya biaya kuliah. Hal ini terbukti dengan kehadiran sekolompok mahasiswa dari beberapa fakultas di Untan dalam diskusi di Sekretariat Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Untan, Jalan Daya Nasional Komplek MKU Untan, Rabu malam (7/9).
Dalam diskusi singkat tersebut mereka mengeluhkan mahalnya biaya kuliah dan merasa keberatan karena mendapat Uang Kuliah Tunggal (UKT) golongan 5 untuk mahasiswa yang lolos Seleksi Mandiri 2016. Andilo mahasiswa asal Kabupaten Kayong Utara salah satunya, dalam diskusi tersebut, mewakili adiknya yang kuliah di Prodi Antropolgi, ia mengungkapkan bahwa sistem UKT yang ada tidak sesuai dengan kemampuan orang tuanya. Kata Andilo, adiknya mendapat UKT 5 dan membayar sebesar 1,7 juta.
“UKT tidak sesuai dengan kemampuan orang tua, saya berbicara mewakili adik saya, bapak nelayan dan ibu hanya sebagai ibu rumah tangga, saat kami daftar kena UKT 5, kewalahan mencari sisanya, kemarin sempat minjam uang, bimbang bingung campur aduk. Adik kemarin 1,7 Juta, langsung UKT 5, sampai sekarang belum mendapat bewasiswa,” bebernya, Rabu (7/9).
Hal senada diungkapkan Rosi mahasiswa baru Prodi Statistik FMIPA Untan asal Kabupaten Sambas. Menurutnya, golongan UKT yang didapat tidak sesuai dengan kemampuan ekonomi orang tuanya. ”Ibu saya petani, bapak hanya berkebun, untuk apa daftar mengisi penghasilan orang tua kalau semua pukul rata UKT 5,” ungkapnya.
Irvan selaku Ketua Umum LPM Untan berharap, pihak Untan dapat menindak lanjuti keluhan mahasiswa Untan tersebut. “Kebijakan UKT ini perlu ditinjau ulang, karena masih banyak kecacatan yang ada di dalam sistem UKT, belum lagi tidak adanya transparasi yang jelas untuk uang kuliah mahasiswa di Untan ini,” pungkasnya, Rabu malam (7/9).
Penulis : A.Rahman
Editor : Wirza