mimbaruntan.com, Untan – Belum lama ini, Rektor bersama 8 dekan dari 9 Fakultas di Universitas Tanjungpura (Untan) berangkat ke Paris, Perancis. Dari 8 dekan tersebut, yang tidak ikut hanya dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Keberangkatan ini menuai banyak pertanyaan dari berbagai pihak, terkait apa yang dikerjakan oleh rektor dan dekan-dekan tersebut. Arif Wicaksono selaku dekan Fakultas Kedokteran dan ilmu kesehatan Untan yang ikut ke Perancis mengatakan kunjungan ini termasuk dalam program kerja (progja). “Kunjungan ini termasuk ke dalam progja dan pertemuan Joint Working Group (JWG) Indonesia-Perancis ke-8,” ujarnya, Senin (18/04).
JWG ke-8 Indonesia-Prancis adalah kerja sama antara Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dan Institut Français Indonesia (IFI) di bawah naungan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Paris dan Kedutaan Perancis di Jakarta.
Salah satu hasil dari JWG Indonesia-Perancis yang telah diterapkan ke Fakultas Kedokteran dan ilmu kesehatan yaitu adanya medical engineering dan teknologi farmasi.
“Untuk medical engineering berkaitan dengan pengadaan alat-alat kedokteran,” ungkap Arif. “Sedangkan untuk teknologi farmasi, kita menyiapkan bahan-bahan dari sini, tapi pembuatannya dibantu oleh mereka di sana (Perancis-red),” tambahnya.
Tujuan dari JWG dalam bentuk kerja sama lainnya adalah French Indonesian Consortium in Engineering and Management (FICEM). FICEM merupakan wadah kerjasama antara Indonesia dan Perancis, dimana salah satu bentuk kerjasamanya adalah memberikan beasiswa S2 dan S3 untuk mahasiswa dan staf pengajar beberapa Universitas di Indonesia.
“Tahun 2014 dari fakultas mengirim enam dosen untuk belajar S2 dan S3 di Perancis,” imbuhnya.
Selain JWG Indonesia-Perancis, FK dan ilmu kesehatan telah melakukan kerjasama dengan JWG Indonesia-Jepang dan Inggris. “Kerja sama ini menyesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing fakultas,” tuturnya.
Penulis: Lulu
Editor : Isa Oktaviani