mimbaruntan.com, Untan — Kepedulian masyarakat terhadap diskriminasi yang terjadi di Rohingya saat ini menjadi sorotan publik. Front Perjuangan Rakyat (FPR) Kalimantan Barat (Kalbar) yang terdiri dari Serikat Pemuda Dayak Kalbar, Front Mahasiswa Nasional, Serikat Perempuan Rakyat Kalbar, Link-Ar Borneo, Aliansi Reforma Agraria, Jaringan masyarakat Gambut Kalbar menggelar aksi peduli Rohingya di Bundaran Digulis Kamis sore (7/9).
Berkumpulnya mereka untuk mengecam tindakan kekerasan dan Genosida Rezim Militer Myanmar terhadap etnis Rohingya. Hal ini dikarena kasus tersebut menurutnya bukanlah karena isu agama yang sengaja diciptakan oleh Rezim Militer Myanmar melainkan ada faktor lain, yaitu politik, ekonomi dan kebudayaan.
Deni kusnanto selaku humas FPR sekaligus Ketua Serikat Pemuda Dayak menanggapi bahwa diskriminasi yang terjadi di Rohingya dapat berdampak di Indonesia khususnya Kalbar.
Menurutnya jika dibiarkan maka hal ini akan menjadi contoh perselisihan antara umat maupun suku yang ada di Kalbar. “Jika hal ini dibiarkan terjadi maka sangat berdampak di Indonesia khususnya Kalbar, karena ditakutkan adanya kesenjangan kerukunan antara umat beragama ataupun antar suku,” tuturnya.
Ia juga menambahkan agar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) turun tangan dalam menyikapi persoalan yang ada di Rohingya. Ia berharap agar masyarakat di seluruh pelosok negeri dapat bersatu dan mendukung baik secara moril maupun materil kepada etnis Rohingya.
Penulis : Umi Tartilawati
Editor : Adi Rahmad