Oleh Irvan
mimbaruntan.com,pontianak- Film dokumenter yang dibuat oleh Lembaga Badan Hukum(LBH) Pers yang bekerja sama dengan Lembaga Studi Pers dan Pembangunan(LSPP) serta Wasdok Jakarta, yang mengisahkan beberapa kasus kekerasan terhadap Jurnalis, yang saat ini masih marak terjadi di Dunia Wartawan. Film ini diputar pertama kalinya oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Pontianak, yang dihadiri oleh beberapa Jurnalis dari berbagai media, di Perpustakaan Daerah Kalbar Sabtu(17/5), sebagai bentuk upaya untuk mengadvokasi supaya kasus kekerasan terhadap Jurnalis segera diusut tuntas.
Ketua AJI Kalbar Heriyanto, mengatakan Film tersebut merupakan bentuk sosialisasi untuk menjadi perhatian Masyarakat bahwa masih banyak kasus-kasus Jurnalis yang saat ini masih belum terungkap.” Film tadi yang diputar itu salah satu advokasi agar beberapa kasus-kasus terhadap Jurnalis segera diungkap, minimal menjadi perhatian masyarakat umum, karena jurnalis punya peran penting bagi masyarakat, namun dalam pekerjaannya sangat rentan terhadap kekekerasan,” Katanya.
AJI sendiri akan terus mensosialisasikan kepada masyarakat dan penegak hukum agar menggunakan Undang-undang Pers dalam menyelesaikan kasus-kasus terkait dengan Jurnalis.” Kita akan terus melakukan sosialiasasi baik kepada masyarakat atau aparat hukum agar lebih mengedapankan Undang-undang Pers Terkait kasus Jurnalis,dan kita berencana akan mengadakan kegiatan sosialisasi kita akan kumpulkan dalam satu forum seperti Polisi,Jaksa,Hakim dan Pengacara untuk membahas mengenai penggunaan Undang-undang Pers, jadi harus ada pemahaman bersama,” Tambah Heri.
Sementara itu wartawan senior Muchlis Suhairi mengatakan bahwa perusahaan media seharusnya memberikan perlindungan terhadap karyawan-karyawannya serta memberikan hak-hak yang dibutuhkan supaya mereka dapat bekerja lebih baik, mengingat wartawan merupakan aset terpenting dalam kemajuan perusahan itu sendiri.” Bahwa Pers yang baik lahir dari Jurnalis yang baik,tapi Jurnalis-jurnalis yang baik tidak akan bekerja dengan baik ketika mereka tidak mendapatkan pelatihan yang baik, tidak mendapatkan gaji yang layak, juga tidak didukung struktur organisasi yang baik, instrumen itu harus bekerja dengan baik, karena fungsi Pers yang baik bagaimana menjaga pilar demokrasi, sehingga Pers bisa menjadi pengontrol kekuasan, fungsi utama itulah yang harus kita(Para Jurnalis-red) pegang,” Tegasnya.