Mimbaruntan.com, Untan- Fakultas Teknik Bridge Club (FTBC) Untan kembali menggelar Kejuaraan Bridge Terbuka ke-19 di Aula Fakultas Teknik yang berlangsung pada tanggal 26 – 28 April 2019 dan untuk memperebutkan piala Rektor dan Dekan.
Kejuaraan tersebut diselenggarakan oleh FTBC bekerja sama dengan Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (Gabsi) dan Gabungan Bridge Pontianak (Gabpon). Kejuaraan terbuka ini diikuti oleh siswa dari tingkat SD hingga SMA, mahasiswa, dan umum se-Kalimantan Barat. Ada lima kategori yang diperlombakan, yaitu beregu, pasangan, beregu U-26, pasangan U-26, dan minibridge.
Sama halnya dengan catur, olahraga ini mengandalkan kemampuan otak. Bedanya bridge dimainkan secara berpasangan dengan total 52 kartu. Pemain duduk melingkar dengan aturan anggota tim yang sama harus duduk berhadapan dan tidak diperkenankan berbicara sesama tim dengan posisi duduk berseberangan.
“Kalau untuk kategori mini bridge pesertanya merupakan anak SD, sedangkan untuk SMP dan SMA kalau udah bisa masuk ke bridge maka bisa lanjut ke kategori U-26,” terang Aditya Nugraha selaku Ketua Panitia.
Aditya menambahkan, sesuai namanya, bridge jadi di permainan yang harus mengalahkan lawan dengan membantu teman satu tim menggunakan kemampuan yang memang dimiliki. Tapi lebih daripada itu, tujuan dari permainan ini adalah melatih kemampuan otak dalam mengaplikasikan konsep distribusi dan probabilitas.
Aditya juga berharap dengan kembali diadakannya kejuaraan ini akan ada bibit-bibit atlet bridge baru yang dapat mewakili Kalimantan Barat. Seperti halnya yang telah diraih oleh salah satu alumni Fakultas Teknik yaitu Thedy Setiawan yang telah lolos menjadi Timnas Indonesia kategori U-26 dalam ajang 23rd APBF Youth Championship 2019 di Bangkok, Thailand.
“Sebenarnya ini olahraga yang positif ya. Karena dipermainan inilah kita menggunakan kemampuan otak kita untuk mempraktikan teori probabilitas yang sudah kita pelajari sejak SD,” ujar Dwiki salah satu peserta yang pernah meraih kejuaraan Pengprov.
“Seru kegiatannya, apalagi kita dari sekolah kan juga ada ekstrakulikuler bridge, jadi di sini kita bisa banyak ketemu orang-orang yang udah jago-jago. Nggak ngarap menang sih, yang penting dapat pengalaman,” ujar peserta asal SMA Negeri 9 Pontianak.
Penulis: Maratushsholihah & Pandu Lanang
Editor : Aris Munandar