Singkawang, Gunung Raya Passy (GRK) dengan luas kawasan sekitar 3.742 ha ini memiliki ciri khas tife hutan iklim yang unik yaitu tife hutan hujan tropis pegunungan, dengan high biodiversity of flora and fauna (keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi).
Dengan keberagamannya itu sehingga akhirnya pada tahun 1990 pemerintah menetapkan kawasan tersebut sebagai kawasan cagar alam dan bahkan sebagai central of resource keanekaragaman hayati sumber daya alam kota Singkawang dan juga sebagai pusat perlindungan dan kelestarian kelangsungan flora dan fauna khususnya bagi tumbuhan dan hewan-hewan langka misalkan seperti beruang madu (HelarctosMalayanus) maupun orang utan (Pongo Pigmeus) masih bisa ditemukan.Tidak hanya itu fungsi penting keberadaan cagar alam Gunung Raya Passy juga sebagai fungsi hidrologis air lingkungan yang menjadi sumber kehidupan masyarakat sekitar, menyebabkan kawasan ini menjadi pusat harapan masyarakat Singkawang sebagai kelangsungan kehidupan di masa yang akan datang.
Wujud dan harapan masyarakat Singkawang kedepannya mulai tampak ketika kawasan tersebut ingin dijadikan pusat riset dan hutan pendidikan bagi mahasiswa Kehutanan Universitas Tanjungpura “selain menjadi pusat riset, kawasan ini juga akan dijadikan sebagai pusat kegiatan khususnya yang berhubungan dengan peningkatan akademis dan integritas mahasiswa kita” kata PD 3 Fahutan Untan Syafrudin Said menuturkan.
“Semua pihak dan administratif semuanya telah dipersiapkan, bahkan dukungan dan apresiasi masyarakat sekitarpun semakin membuka lebar, berbagai pendekatan akan segera dilakukan dalam waktu dekat kita berharap aspek-aspek yang dibutuhkan masyarakat benar-benar bisa terpenuhi “ tutur PD 2 Fahutan Untan Bachrun Nurdjali saat ditemui di ruang kerjanya (10/8) kemarin.
Semakin jelas pihak fakultas juga menaruh harapan bahwa nanti kedepanya dengan limpahan yang diberikan kepada Fakultas Kehutanan bisa jadi lebih baik melalui berbagai pendekatan baik kelestarian Gunung Raya Passy di masa yang akan datang, peningkatan ekonomi masyarakat sekitar, maupun aspek sosiokultural masyarakat kedepannya bisa menjadi lebih baik.
Selain itu Gunung Raya Passy memiliki potensi yang cukup besar untuk dijadikan pusat pendidikan maupun penelitian bagi mahasiswa, selain relief dan keanekaragaman hayatinya yang tinggi, infrastruktur, transportasi serta aksesbilitas sangat mendukung untuk dijadikannya tujuan tetap kegiatan mahasiswa kehutanan.
Selain itu Fakultas Kehutanan juga telah melakukan berbagai persiapan khusus dengan lahan yang akan diberikan, dan juga sesuai rencana lahan seluas 3 ha tersebut juga akan dibangun Arboretum sebagai pusat kegiatan mahasiswa Kehutanan Universitas Tanjungpura kedepannya[]