mimbaruntan.com, Untan – Kanker merupakan salah satu penyakit paling berbahaya hingga saat ini karena menjadi penyakit yang cukup banyak kasus kematian terjadi. Pada 4 Februari lalu, bertepatan dengan peringatan Hari Kanker Sedunia. Peringatan tersebut untuk menghargai penderita kanker di dunia yang sangat hebat menerima dunianya dengan baik dan berjuang mati-matian melawan sakit yang dideritanya.
Berangkat dengan pengenalan kanker yang merupakan istilah umum untuk sekelompok besar penyakit yang dapat menyerang bagian tubuh manapun. Kata kanker sendiri berasal dari bahasa Yunani yang artinya kepiting karena bentuknya yang mirip dengan kaki kepiting dan sifatnya yang menancap ke dalam jaringan yang ditempelinya.
Timbulnya kanker atau tumor ganas pertama kali diawali dengan kerusakan DNA. DNA yang rusak ini tidak peka lagi terhadap mekanisme regulasi siklus sel normal sehingga terjadi pembentukan sel abnormal yang cepat tumbuh melampaui batas normal. Pertumbuhan tumor ganas ini dapat menyebar dan menyerang organ lain yang disebut sebagai metastasis (penyebaran sel kanker).
Kanker dapat disebabkan oleh faktor tubuh manusia itu sendiri (endogen) maupun faktor lingkungan (eksogen). Faktor endogen seperti gen pengatur sel, hormon, sistem imun, keturunan sedangkan faktor eksogen seperti bakteri, virus, jamur, bahan-bahan kimia, dan radiasi.
Baca Juga: Pentingnya Gunakan Tabir Surya untuk Warga Khatulistiwa
Kanker sendiri merupakan penyakit yang tidak dapat didiagnosis dengan hanya mengandalkan satu tes saja. Pasien perlu serangkaian tes laboratorium atau tes prosedur lainnya untuk menyatakan bahwa pasien mengidap kanker. Berikut beberapa tes yang dilakukan untuk mendeteksi kanker antara lain Immunophenotyping yang merupakan teknik yang biasa digunakan dalam penelitian dan tujuan diagnostik dalam mendeteksi tumor. Kemudian ada liquid biopsy dimana tes ini dilakukan dengan mengambil sampel darah, selanjutnya Sputum cytology, Tumor marker test, Urinalysis dan yang terakhir Urine cytology yang sudah pasti tes ini berhubungan dengan saluran kemih.
Dilansir dari Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME), kanker adalah penyebab kematian nomor dua di dunia. Terhitung hampir sepuluh juta kematian disebabkan oleh kanker pada tahun 2020 atau satu dari enam kematian di dunia (WHO, 2022).
Di Indonesia sendiri, Global Burden of Cancer Study (Globocan) mencatat terdapat 396.914 kasus kanker di tahun 2020 dengan total angka kematian sebanyak 234.511 kasus.
Melihat tingginya kasus tersebut, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap pola hidupnya dalam bentuk langkah pencegahan terjadinya kanker. Adapun upaya meminimalisir terserang penyakit kanker yaitu dengan menurunkan berat badan, Rutin berolahraga, Menghindari minuman alkohol yang dapat menyebabkan stres oksidatif, mengurangi makanan yang diasap atau dibakar (mengandung karsinogen), melakukan deteksi dini dan yang paling terpenting ialah berkonsultasi dengan tenaga medis secara berkala membuat seseorang lebih mengerti mengenai kondisi kesehatannya sehingga hal ini dapat menjadi salah satu langkah preventif.
Baca Juga: Legalisasi Ganja Medis: Tolong, Anak Saya Butuh Ganja untuk Obat
Namun, jika seseorang sudah divonis kanker, perlu adanya tindak lanjut dalam mengatasi penyakit tersebut. Dokter atau tenaga medis terkait akan memberikan informasi mengenai tipe dan stadium yang diidap pasien. Pelajari dan pahami setiap informasi yang diberikan sehingga pasien dapat lebih mengerti terkait penyakitnya, kemudian tanyakan terkait tes atau uji laboratorium selanjutnya, setelah itu, eksplor pilihan treatment seperti operasi, radiasi, kemoterapi, imunoterapi, atau transplantasi sel punca (stem cell transplant), ketika seseorang harus dihadapi dengan penyakit kanker, perlunya self-care yang baik, seperti manajemen stress yang baik sehingga dapat meningkatkan nafsu makan, meredakan insomnia, dan berjuang melawan rasa sakit selama proses treatment yang dijalankan.
Dalam proses menerima rasanya butuh juga energi dari orang lain dengan cara bergaulah dengan orang-orang yang sekiranya mendukung proses penyembuhan seperti dukungan dari keluarga dan teman-teman selama proses penyembuhan, bisa juga dengan bergabung kedalam komunitas yang bergerak di peduli kanker, dengan bergabung komunitas tersebut, banyak dukungan yang dapat diterima pasien, tidak hanya dukungan secara emosional, tetapi juga dukungan secara finansial.
Penulis: Vanessa
Editor: Hilda
Referensi:
https://www.healthdata.org/research-article/global-burden-of-disease-cancer-2015
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/5d2b17c09b77a008e667379ce1a81843.pdf
https://repository.unair.ac.id/91887/6/BukuKanker01.pdf
https://gco.iarc.fr/today/data/factsheets/populations/360-indonesia-fact-sheets.pdf
https://iccc.id/apakah-anda-berisiko-terkena-kanker
https://www.webmd.com/cancer/cancer-diagnosis-next-steps
https://www.cancer.gov/about-cancer/diagnosis-staging/diagnosis