mimbaruntan.com, Untan – Setiap tanggal 27 maret diperingati sebagai Hari Klub Wanita Internasional. Organisasi yang sudah berdiri sejak tahun 1960-an ini merupakan perkumpulan non-politik dan hanya diperuntukkan kaum wanita. Peringatan Hari Klub Wanita Internasional merupakan sebuah acara yang penting untuk mengingatkan masyarakat tentang peranan dan hak-hak wanita di kawasan kita. Sebagai bagian dari Peringatan Hari Perempuan Internasional, Hari Klub Wanita Internasional menjadi platform untuk mengingatkan masyarakat tentang kesetaraan gender dan peranan wanita dalam mencapai kesetaraan diberbagai bidang.
Dalam dunia yang terus berkembang dengan pesat, klub wanita memainkan peran yang sangat penting sebagai tempat di mana perempuan dapat saling mendukung, berbagi pengetahuan, dan mengembangkan keterampilan untuk mencapai potensi penuh mereka. Melalui program-program pendidikan, pelatihan keterampilan, dan proyek-proyek sosial mereka, klub wanita memberikan sarana bagi perempuan untuk mengatasi hambatan-hambatan yang mereka hadapi dan menjadi agen perubahan positif dalam masyarakat.
Baca Juga: Gerwani Bukan PKI: Gerakan Feminis Terbesar di Indonesia
Sambil merayakan hari klub wanita internasional, kita juga harus mengakui bahwa masih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan untuk mencapai kesetaraan gender yang sesungguhnya di seluruh dunia. Perempuan masih menghadapi diskriminasi, kekerasan, dan ketidaksetaraan akses terhadap sumber daya. Oleh karena itu, hari klub wanita internasional juga harus menjadi panggilan untuk bertindak, baik secara individu maupun kolektif, untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dan menciptakan dunia yang lebih adil dan inklusif bagi semua.
Akan Tetapi, perayaan Hari Klub Wanita Internasional dapat menjadi semacam “pestaan penghargaan” yang terkadang hanya memperlihatkan prestasi dan pencapaian tertentu tanpa menggali lebih dalam pada tantangan dan ketidakadilan yang masih dihadapi oleh perempuan. Ini dapat menyebabkan masyarakat menjadi terlalu puas dengan pencapaian yang telah dicapai, sementara banyak isu yang belum terselesaikan. Perlu adanya pengawasan yang ketat dan evaluasi kritis terhadap kontribusi klub wanita, agar perayaan semacam ini tidak hanya menjadi cangkang kosong, tetapi juga refleksi yang substansial atas perjuangan perempuan.
Baca Juga: Observasi YSDK: Kekerasan dan Diskriminasi Hambat Kemajuan Perempuan di Bengkayang
Untuk mengatasi tantangan seperti ini, perlu adanya investasi yang lebih banyak untuk kesetaraan gender. Banyak perempuan yang telah mencapai pencapaian besar di berbagai bidang, seperti ekonomi, sosial budaya, dan politik. Namun pencapaian itu masih bertentangan dengan rintangan yang harus dihadapi. Salah satu cara untuk mempercepat kemajuan ini adalah dengan memperjuangkan hak-hak dan kesenjangan gender.
Tidak kalah pentingnya, perlu mempertimbangkan apakah perayaan seperti Hari Klub Wanita Internasional benar-benar membawa perubahan yang signifikan bagi perempuan di lapangan. Apakah hanya sebagai cara seremonial ataukah benar-benar memberikan dukungan, sumber daya, atau kebijakan yang dapat memperbaiki kondisi perempuan secara nyata?
Oleh karena itu, pada Hari Klub Wanita Internasional, mari kita bersatu dalam penghargaan dan dukungan terhadap klub wanita di seluruh dunia. Kita harus memastikan bahwa perayaan ini tidak hanya menjadi upaya kosong untuk pengakuan. Mari kita jadikan hari ini sebagai panggilan untuk bertindak dan berkomitmen untuk terus memperjuangkan kesetaraan gender, keadilan, dan kesejahteraan bagi semua perempuan di seluruh dunia.
Penulis: Lidya Putri Viron