mimbaruntan.com, Untan- Pusat Media Damai bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Badan Nasional penanggulangan Terorisme (BNPT) beserta stakeholder lainnya menyelenggarakan pemilihan Duta Damai Kalimantan Barat 2019 pada 16-17 November 2019. Adapun pengumuman pemenang akan dilaksanakan kemudian bersamaan dengan penutupan giat Sinergi Damai dari Kalbar Untuk Indonesia.
Baca juga: Milad FLEC FISIP Untan Ke-5 : Menyatukan Bahasa Asing dengan Budaya
Dalam kegiatan ini pula, turut dibentuk Ikatan Duta Damai Kalbar 2019 yang pertama, Rike Rahayu mahasiswi Politeknik Negeri Pontianak terpilih sebagai ketua dan Brain Muhammad Husna mahasiswa FKIP Untan terpilih sebagai wakilnya. Rike Rahayu mengatakan, Ikatan Duta Damai merupakan perpanjangan tangan dari berbagai organisasi dan lembaga untuk menebarkan perdamaian di Kalbar.
“Duta Damai Kalimantan Barat merupakan representasi dari BNPT dan FKUB Kalbar yang menjadi pelopor perdamaian di Kalbar dan juga dinaungi oleh konsorsium Pusat Media Damai serta ditandatangani oleh enam lembaga,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa anggota dari Duta Damai Kalbar merupakan orang-orang terpilih yang telah melalui tahap seleksi sebelumnya.
“Anggota yang terlibat dalam Duta Damai Kalbar sendiri adalah orang-orang yang terpilih yang telah melewati rangkaian seleksi yang telah ditetapkan. Jumlahnya 19 orang dan terdiri atas perwakilan generasi muda dari berbagai universitas yang ada di Pontianak,” tambahnya.
Lebih jauh, Rike juga menuturkan harapannya untuk Duta Damai Kalbar satu tahun kedepan. “Harapannya untuk Duta Damai Kalbar setahun kedepannya dapat menjadi agen-agen pembawa perdamaian dan dapat menjadi sumber motivasi serta inspirasi di Kalimantan Barat. Selain itu, terkhusus untuk para anggotanya juga dapat selalu menjaga silaturahmi sehingga dapat terus terjalin baik,” tuturnya.
Hal serupa diungkapkan Brain Muhammad Husna, ia turut menyatakan harapannya dengan terbentuknya Ikatan Duta Damai Kalbar tersebut.
“Semoga Duta Damai Kalbar 2019 dapat berkomitmen dalam menyebarkan kedamaian tanpa melihat perbedaan, mempererat kebhinekaan demi mewujudkan Indonesia yang damai,” pungkasnya.
Penulis: Rio Pratama
Editor: Nurul R.