mimbaruntan.com,Untan—Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) merupakan gerakan garis keras yang bertentangan dengan syariah Islam dan tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila di Indonesia, sehingga Kalimantan Barat (Kalbar) dengan keras menolak masuknya pemahaman radikalisme ini. Hal ini di ungkapkan oleh Kombespol Drs.Suhadi (Dirbinmas Polda Kalbar) di Aula Kantor Bupati Kubu Raya pada seminar Ngaji Kebangsaan yang bertemakan “Mencegah Radikalisme ISIS dan Menjaga Keutuhaan NKRI,” Kamis (9/4) siang.
Acara yang berlangsung dua jam ini membahas semua aspek yang berkaitan dengan radikalisme ISIS yang marak diperbicangkan oleh masyarakat dunia terutama di Indonesia. Mencegah masuknya ISIS ke indonesia menjadi pusat perhatian yang sangat serius oleh pemerintahan Indonesia baik ditingkat provinsi hingga pemerintahan daerah. “Karena ISIS mengancam keutuhan dan kesatuan NKRI,” ungkap Mustain Billah Selaku Panitia Penyelenggara.
Selain itu menurut Siti Masdah yang mewakili dari Himpunan Mahasiswa Kubu Raya (HMKR) berpendapat bahwa potensi masuknya ISIS ke Kalbar berpeluang sangat besar hal ini dikarenakan rendahnya pendidikan masyarakat di daerah pelosok serta minimnya kesempatan untuk bekerja,sehingga dengan pengetahuan yang sangat terbatas, ISIS dengan mudah mempengaruhi pemuda dan masyarakat yang ada di daerah tersebut. Pembangunan karakter merupakan salah satu upaya yang harus dilakukan untuk meminimalisir dan mencegah masuknya ISIS di Kalbar. “Mencegah dan meminimalisir adalah upaya mencegah masuknya ISIS,” katanya.
Sekretaris Daerah Kubu Raya Drs. Nursam Ibrahim, M.Si mengungkapkan bahwa pemerintah Kubu Raya akan berupaya memperbaiki pendidikan karakter siswa, salah satunya dengan membangun ratusan Mushola di seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Kubu Raya. “Ini diharapkan dapat membangun generasi yang tangguh, bukan secara fisik namun yang lebih penting adalah jiwa dan imannya,” ungkapnya.
Reporter: Furqon, Agustian, Arif dan Suryansah
Editor: Irvan