mimbaruntan.com,Untan – Sejumlah organisasi kemahasiswaan yang tergabung dalam kelompok Cipayung Plus Kota Pontianak, yaitu Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Pontianak, Pergerakan Mahasiswa Khatolik Republik Indonesia (PMKRI) Pontianak, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pontianak, Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (HIKMAHBUDHI) dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Pontianak melakukan Konferensi Pers untuk menyerukan perdamaian dan keberagaman di Kalimantan Barat khususnya di Kota Pontianak yang mana beberapa hari kebelakangan ini ada indikasi yang menimbulkan gejala-gejala sosial yang mengarah kepada konflik horizontal. (10/5)
Pernyataan sikap organisasi kemahasiswaan ini melainkan keprihatinan melihat kondisi sosial-politik di Kalimantan Barat (Kalbar) itu sendiri akan menimbulkan sesuatu yang semestinya tidak kita inginkan bersama untuk menjaga stabilitas kedamaian dan keberagaman tersebut.
Rival Aqma Rianda, Ketua Umum GMNI pontianak, mengatakan bahwa pada intinya kita ingin menyampaikan pesan pesan perdamaian yang ada di Kalimantan Barat, khususnya Kota Pontianak.
Tentu kita sebagai anak bangsa yang lahir dari rahim ibu pertiwi. Sejatinya kita tidak menginginkan terkristalisasinya dalam hal dan konteks apapun itu. Karena kita sepakat dan sepaham bagaimana untuk merawat serta menjaga.
1. Menghimbau seluruh masyarakat Kalimantan Barat untuk tetap tidak mudah mengemas opini publik yang mengarah kepada konflik horizontal.
2. Meminta stekholder pemprov, tokoh masyarakat, tokoh keagamaan, pihak keamanan untuk mengambil tindakan konkrit dalam menjaga stabilitas sosial-masyarakat Kalimantan Barat.
3. Mempertegas serta memperkuat kembali 4 (empat) pilar kebangsaan :
– Pancasila
– UUD 1945
– Kebhinekaan Tunggal Ika
– NKRI
Penulis : M. Arif Rahman
Editor : Adi