“Ga bisa kita jadi cyber university kalo SIAKAD masih macet-macet.” – Eusabinus Bunau, Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tanjungpura (Untan).
mimbaruntan.com, Untan – Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) Universitas Tanjungpura (Untan) merupakan media digital layanan bimbingan, monitoring, dan penilaian akademik yang diperuntukan bagi mahasiswa dan dosen Untan. Dengan SIAKAD, mahasiswa dapat melihat perkembangan akademik pada setiap periode perkuliahan dan mengatur rencana pembelajaran dalam satu semester. Selain itu, terdapat juga fitur lainnya, seperti cetak Kartu Tanda Mahasiswa (KTM), cek hasil tes Tanjungpura University Test of English Proficiency (TUTEP), dan cek histori pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Namun, dibalik itu penggunaan SIAKAD Untan ternyata sering mengalami gangguan di kalangan mahasiswa, terutama saat memasuki tahun ajaran baru. Begitulah yang diakui oleh Ari, salah satu mahasiswa FKIP Untan.
“Biasanya ketika memasuki tahun ajaran baru, sering terjadi error di saat yang tidak menentu, seperti server-nya bermasalah, dan ini dialami oleh hampir semua orang yang berada pada tempat dan waktu akses yang bersamaan,” keluhnya saat ditemui di kampus FKIP Untan.
Saat terjadi error pada SIAKAD, pertama-tama Ari akan mengasumsikan bahwa permasalahannya terdapat pada jaringan. Kemudian, ia akan mencoba mengakses SIAKAD berkali-kali. Jika masih error, Ari akan menanyakan pada teman-temannya jika mereka mengalami kendala yang serupa. Ia juga coba mengakses SIAKAD dengan browser-browser lain, sampai menggunakan VPN. Setelah semua cara gagal, Ari mengasumsikan bahwa pada saat itu SIAKAD memang sedang gangguan.
Ari hanya mengadukan kendala yang dialaminya kepada dosen. Ia mengaku tidak tahu harus menghubungi pihak mana jika terjadi error pada SIAKAD.
“Belum pernah sih menyampaikan kepada pihak Untan, tetapi ke pihak dosen sering karena juga dari mahasiswa-mahasiswa lain yang mengalami kasus serupa banyak diajukan kepada dosen. Dosen memang sudah menyarankan menghubungi pihak kampus tapi kami tidak tahu tepatnya pihak mana yang dihubungi,” terangnya.
Baca Juga: Sekilas Celaka dari Gedung FKIP Untan
Reporter mimbaruntan.com pun berkesempatan untuk mendatangai Unit Pengelola Teknis (UPT) Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Untan pada Jumat (10/3). UPT TIK sendiri merupakan pusat pengembangan, pengelolaan, dan pemberi layanan teknologi informasi dan komunikasi, serta pengelolaan sistem informasi di Untan. Oleh karena itu, UPT TIK turut berperan dalam pengelolaan sistem SIAKAD.
“Service di SIAKAD mahasiswa dan dosen itu base-nya menggunakan Delphi, sudah cukup tua sih sebenarnya. Namun, jika kita pantau, memang selama ini service Delphi ini kurang stabil. Mudah-mudahan nanti ke depannya ada upgrade lah,” jelas Rahmadi, salah satu pengelola atau admin SIAKAD di UPT TIK mengenai penyebab adanya gangguan di SIAKAD.
Rahmadi mengaku, pengelola sistem akan stand by mengontrol SIAKAD selama 24 jam. Jika ada gangguan maka akan diperbaiki, jam berapapun pelaporannya.
“Paling-paling kita kontrol terus lah, ada trouble ya kita kontrol. Kita stand by terus karena idealnya SIAKAD itu 24 jam. Jadi kalau ada trouble kita perbaiki. Malam pun kadang-kadang ditelpon, ya kita kerjakan secara online,” ungkapnya.
Lain halnya dengan Kepala UPT TIK, Herry Sujaini mengaku bahwa pengelolaan SIAKAD merupakan tanggung jawab BAK, bukan UPT TIK.
“Kami di sini membantu BAK untuk mengembangkan aplikasi selain SIAKAD. Data dari mahasiswa, data dosen, dan data kuliah itu tanggung jawab BAK. Jadi seharusnya itu bukan jobdesc kami, tapi karena BAK belum punya front desk-nya jadi kami bantu di sini,” jelasnya.
Herry menjelaskan bahwa alur pelaporan terkait SIAKAD seharusnya melalui BAK, lalu pihak BAK melapor ke UPT TIK.
“Kalau ada permasalahan administrasi akademik ya seharusnya dosen dan mahasiswa lapor ke BAK, baru nanti BAK lapor ke UPT TIK. Jadi, terbalik kalo lapor ke UPT TIK duluan, karena UPT TIK ini penunjangnya,” ungkapnya.
Baca Juga: Apa Kampus Kita Sudah Aman Bagi Perempuan?
Saat ini terdata 31.509 mahasiswa dan dan 1011 dosen yang aktif menggunakan SIAKAD. Jadi, tidak hanya mahasiswa, kendala error pada SIAKAD pun juga dialami oleh pihak dosen. Bahkan, gangguan pada SIAKAD dapat berdampak pada terhambatnya proses penginputan nilai dan verifikasi LIRS, seperti yang diceritakan oleh Eusabinus Bunau, dosen prodi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Untan.
“Ya untuk SIAKAD ada beberapa kali kita mengalami kesulitan itu, terutama untuk mungkin sebagian besar dosen biasanya ketika sudah mepet-mepet mau menginput nilai. Terus ketika kita mau memverifikasi LIRS tiba-tiba SIAKAD error. Jadi dampaknya tuh kan ada perlambatan, tidak bisa sesuai dengan target jadwal,” ceritanya saat ditemui seusai ia mengajar mata kuliah (23/2).
Saat terjadi error, Eusabinus memilih untuk menunggu sampai SIAKAD kembali beroperasi dengan normal. Ia akan melaporkan keluhan di grup Whatsapp fakultas yang nantinya akan tersampaikan ke pihak pimpinan fakultas dan orang-orang yang bekerja di bagian komputer.
Eusabinus berharap terus ada perbaikan dan pembenahan. Menurutnya, cita-cita Untan menuju cyber university masih belum tercapai jika masalah SIAKAD belum dapat ditangani dengan cepat.
“Harapan kita ya makin hari makin diperbaiki, makin hari makin dibenahi. Supaya semua sistem itu berjalan lancar, jadwal itu semua tepat waktu, proses administrasi juga dapat teratasi dengan baik. Karena kalo, ga bisa kita jadi cyber university kalo SIAKAD masih macet-macet,” pungkasnya.
Penulis : Ibnu dan Vanessa
Editor : Arum