Mimbaruntan.com, Untan – Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Untan memiliki 28 Hima/UKM dan 13 di antaranya tidak memiliki Sekretariat, 11 memiliki Sekretariat yang tidak layak dan ada 4 Sekretariat yang layak. Hima/UKM yang memiliki Sekretariat tidak layak dan tidak memiliki sekretariat mengaku hal tersebut sangat berpengaruh terhadap kegiatan mahasiswa, Minggu (14/4).
Keluarga Mahasiswa Katolik FKIP Untan (Gamaska) merupakan salah satu Hima/UKM yang memiliki Sekretariat tidak layak. Ketua Umum Gamaska mengungkapkan beberapa keluhannya mengenai kondisi sekretariat. “Dindingnya saja sudah retak sehingga agak gimana rasa kalau di Sekre. Takut ular masuk ke dalam dan lantainya juga sudah bolong,” ungkap pria bernama Andreas Dandy Putra ini.
Andreas menambahkan selain kondisi yang tidak layak, Sekretariat juga berkontribusi untuk kegiatan mereka. “Lumayan kontribusi sih. Seperti kami pakai untuk latihan koor dan rapat sudah susah sawan-sawan duduk takut hancur lantainya dan udah seperti gelombang jak lantai sekre tu. Kadang tetap memaksakan kegiatan di sana karena kurang lokasi,” jelasnya.
Baca Juga: Dekan FKIP Buka Suara Terkait Surat Tuntutan
Femilia Suci Rahmani selaku Kementerian dalam Negeri BEM FKIP Untan mengatakan pada visi misi Dekan tahun 2014 itu ada mencantumkan renovasi Sekre. Namun sampai periode kedua belum terlaksana.
Femilia juga mengungkapkan akan ada audiensi atau public sharing bersama Birokrat Dekan, Wakil Dekan dan jajarannya untuk membahas aspirasi mahasiswa. “Kemarin saya sudah ketemu sama Pak Dekan jadi dia menjawab tentang surat itu. Ia ingin mengadakan audiensi. Mungkin namanya public sharing ya. Nanti Dekan, Wakil Dekan dan jajarannya berkumpul di situ dengan mahasiswa jadi akan di bahas tu aspirasi mahasiswa dan tanggapan pihak birokrat. Tanggalnya masih ditentukan untuk adanya audiensinya. Yang pasti habis UTS,” katanya.
Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sejarah (Himsera) merupakan salah satu Hima /UKM yang tidak memiliki Sekretariat. Ria Irawan selaku ketua Himsera mengungkapkan keinginannya memiliki sekre. “Pengen banget. Pengajuan Sekre memang sudah ada sebelumnya. Udah dari 4 tahun yang lalu dari Ketua Umum yang sebelumnya,” katanya.
Baca Juga: Kampus 3 FKIP Untan Minim Fasilitas
Ia juga mengatakan kesulitan tempat untuk menyimpan barang-barang Hima. “Bisa simpan barang di situ dan simpan piala-piala di situ kalau sekarangkan agak sedikit kebinggungan simpan barang dimana gitu,” ungkapnya.
Martono selaku Dekan FKIP berkata bahwa pembangunan Sekretariat Hima/UKM perlu dianggarkan dulu. “Kita tidak bisa membangun bangunan itu tanpa dianggarkan dulu. Saya kena nanti menyalahgunakan anggaran yang ada. Jadi istilahnya itu penentuan anggaran-anggaran itu sudah ada pelapor-pelapornya, gak boleh sembarang,” jelasnya.
Ia menatakan dalam pembangunan lebih mengutamakan skala prioritas seperti tempat parkir mahasiswa. “Coba mana yang lebih penting sekre atau parkir mahasiswa. Sekre ini yang ada nongkrong di situkan, katakanlah pengurus itu jumlahnya hanya 30 orang. Nah tidak semua mereka ada di situ. Tapi kalau parkir bayangkan, jadi itu yang diprioritas. Jadi ini skala prioritas. Tinggal nunggu revisi kalau revisi sudah disetujui ya jalan. Nanti himpunan itu sudah saya buat 2×3 m untuk semua sekre,” tegasnya.
Penulis: Yuli Ivani dan Anggela Juniati
Editor : Aris Munandar