Tadi pagi di warung kopi Tionghua, duduk manis pejabat negara.
Berbincang soal proyek gagal, dan sedikit menyengir pada kawan sebelahnya.
Didepan mereka, sosok tegar, berambut panjang sedang menghirup seduhan kopi pak Asiang. Jelasnya, itu seorang pria.
Bincang hal birokrat kampus yang punya indikasi korupsi, maklum hasil dianalisis diberbagai warung kopi.
Disebelah penjaja jasa semir sepatu, aku duduk manis sambil membuka buku catatan pribadi serta tinta emas ku.
Kutulis kalimat sederhana ini.
“Birokrat itu dulunya seperti pria itu analisanya. Jasadnya hidup tapi pemikirannya sudah di liang kubur” tulisku.
Lalu bangkit pergi mencari lagi warung kopi.
Karya: Firdaus Darkatni, 1 Mei 2016