Oleh Dodoy
mimbaruntan.com, Pontianak – Aksi Koalisi Masyarakat Sipil Kalimantan Barat (Kalbar) mengajak masyarakat untuk menolak para calon legislatif (Caleg) yang menggadai tanah Air, pelanggar HAM, perusak lingkungan dan korupsi. ”Kita menilai selama ini banyak oknum anggota parlemen yang ditengarai menjadi perusak lingkungan,” ucap Asmungin dalam aksi Bersihakan Parlemen dan Tolak Caleg Perusak Lingkungan, Minggu (5/4), dalam acara Car Free Day di Jalan Ahmad Yani, Pontianak.
Menurut Asmungin, luas wilayah Provinsi Kalbar hanya 14,6 juta hektar dan itu sudah terbagi, diantaranya 3,6 juta hektar untuk perkebunan sawit, 5,4 juta hektar untuk usaha tambang, 2,3 juta hektar untuk Hutan Tanaman Industri (HTI) dan 1,38 hektar untuk IUPHHK-HA (HPH) sehingga total wilayah untuk perkebunan dan pertambangan mencapai 16,4 juta hektar. “Ini melebihi dari luas wilayah Kalbar, untuk itu dalam aksi ini kita mengajak masyarakat sadar terhadap para calon anggota dewan yang perusak lingkungan, dan tidak memilih mereka,” ungakapnya.
Disela-sela kegiatan, Rudi, pengunjung Car Free Day mengatakan meski dirinya tidak mengerti banyak tentang lingkungan, namun sangat mendukung aksi Koalisi tersebut. “Saya kurang paham tentang lingkungan, namun saya mendukung aksi menolak para caleg yang merusak lingkungan, apalagi yang koruptor,” ujarnya.
Aksi yang menarik perhatian warga ini dimulai pada pukul 07.00 WIB diwarnai dengan pembagian stiker dan pengumpulan tanda tangan pada spanduk sepanjang 15 meter sepanjang jalur Car Free Day dan berakhir pukul 09.00 WIB.
Adapun element yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Kalimantan Barat adalah, RPHK, Sampan Kalimantan, WWF-Kalbar, Walhi Kalbar, KRB, Link-AR Borneo, LPS-AIR, Titian, Jari Borneo Barat, Pervasi, Institut Indonesia Muda, Lembaga Pedal, ELC, AGRA, STSD Sambas, STKR, KNPS, FAMKI Sintang, Pontianak Institut, LBBT, FMN, ESA, AJI, PENA, GEMPA Fisipol Universitas Tanjungpura, AMAN Kalbar, Institut Dayakology, JATAM dan Komunitas Earth Hour.