mimbaruntan.com, Untan – Sukses memukau puluhan penonton, konser perdana secara terbuka untuk umum bertajuk “Harmony Cultural” yang digelar di Gaia Mall Kubu Raya, Sabtu (21/9) menjadi sorotan publik. Kolaborasi perdana antara orkestra Daun Selasih dan paduan suara Gita Bahana, binaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat sejak tiga tahun yang lalu ini menjadi puncak acara yang dinantikan.
Konser ini bertujuan untuk mengenalkan dan mengapresiasi para seniman di Kalimantan Barat kepada masyarakat luas. Acara ini dibuka dengan penampilan tarian dari Sanggar Tari Gita Natia dilanjutkan dengan puncak acara yaitu penampilan orkestra Daun Selasih, yang terdiri dari 45 orang musisi dari lintas profesi berkolaborasi kembali dengan paduan suara Gita Bahana yang beranggotakan vokalis dari berbagai daerah di Kalimantan Barat. Kolaborasi ini menampilkan dua belas lagu terbaik meliputi lagu-lagu nasional, lagu dangdut hingga lagu internasional seperti yellow coldplay.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat, Rita Hastarita, mengungkapkan bahwa penampilan perdana orkestra Daun Selasih dan paduan suara Gita Bahana dalam konser Harmony Cultural merupakan sebuah terobosan baru. Dirinya mengatakan alasan pertunjukkan orkestra sering dianggap eksklusif dan mahal karena jumlah musisi yang diperlukan banyak,
“Orkestra ini sebenarnya jarang ditampilkan di umum, biasanya kita tertutup dalam satu gedung karena perlu konsentrasi penuh, kalau kita menonton orkestra ini. Tetapi saat ini saya ingin menghadirkan konsep yang lain agar orkestra ini bukan hanya sesuatu yang eksklusif, namun masyarakat juga bisa melihat keindahan orkestra ini, orkestra ini gak ada lawan” ujarnya.
Baca Juga: Lahirkan Perspektif Baru, Musik Suguhkan Pengetahuan
Namun, hasil yang ditunjukkan kepada masyarakat Kalimantan Barat sungguh sangatlah indah dan megah. Rita juga mengatakan untuk menjadi bagian musisi Gita Bahana dan pemain musiknya memerlukan seleksi dari berbagai seniman bertalenta di Kalimantan Barat.
“Ada seleksi jadi kalau Gita Bahana Kalimantan Barat kami seleksinya sekitar di bulan Juni, kalau yang paduan suara karena kita di bulan Agustus sudah harus tampil kan, kita juga kirim ke tingkat nasional biasanya sampai ke istana nah kalau untuk pemain musiknya juga kita pakai seleksi untuk bergabung dan memang rata-rata yang bergabung di kami sudah seniman-seniman tapi tidak menutup kemungkinan yang baru gitu kan karena kita juga perlu menambah sebenarnya jumlah anggota agar bisa gantian gitu kan,” pungkasnya.
Demi berjalan suksesnya konser Harmony Cultural ini, menurut Rita Hastarita proses mereka berlatih menghabiskan waktu selama satu bulan dengan latar belakang musisi yang berbeda dan tingkat kesulitan dalam aransemen lagu, cukup membuat ia dan tim sempat merasa kesulitan dalam mengelola waktu.
“Waktu saja karena kan ada yang bekerja kan ada yang masih kuliah ada yang masih pelajar jadi hanya waktu saja yang jadi kendala, mengelola manajemen waktunya aja yang agak-agak repot tapi biasanya kita latihannya malam sehingga sudah selesai semua aktivitas baru kita latihan,” ujar Rita menuturkan solusi.
Rita mengungkapkan bahwa keberhasilan dari Konser Harmony Orkestra ini akan menjadi dorongan pemerintah kedepannya akan terus menggelar acara serupa secara rutin, dan ia juga berharap agar masyarakat dapat melihat berbagai musisi berbakat di Kalimantan Barat.
“Jadi selama ini mungkin masyarakat gak tau kan kalau kami punya tim yang hebat kek gini kan baru ini baru mau kita kenalkan dan Insya Allah dalam satu tahun minimal satu kali atau dua kali lah kita main di tempat umum,” ungkapnya.
Selanjutnya Rita Hastarita menegaskan bahwa apresiasi ini bisa menjadi motivasi untuk para anak-anak muda lainnya untuk mengembangkan diri mereka. Pemerintah akan terus berkomitmen memberikan dukungan kepada para seniman di Kalimantan Barat.
“Tentunya ini menjadi salah satu motivasi ya untuk menarik yang lain ya dari anak-anak muda lain, generasi muda yang lain untuk juga bisa mengembangkan minat dan bakatnya khususnya di bidang seni dan budaya dan tentunya kami memberikan ruang kreasi untuk para seniman bahwa mereka juga diperhatikan oleh pemerintah untuk terlibat di dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah,” tuturnya.
Baca Juga: September Hitam: 20 Tahun Mengenang Kematian Munir
Selama berlangsungnya acara, Tim Gita Bahana dan Daun Selasih berhasil menampilkan kolaborasi apik yang berhasil memukau banyak penonton, dimana salah satu anak muda yang berhasil tim reporter Mimbar Untan wawancarai, yaitu Zulfa mengungkapkan kepada kami atas ketertarikannya pada konser Harmony Cultural
“Orkestra ini berbau seni, aku juga salah satu pecinta seni dan ini termasuk pertunjukkan yang sangat aku nantikan terus aku nikmatin banget dan alhamdulillah juga pertunjukannya memuaskan apalagi pengunjung juga kayaknya ramai menyaksikan,” ucapnya.
Menanggapi konser Harmony Cultural penampilan orkestra ini memberikan dampak bagi dirinya sebagai penikmat konser, Zulfa mengatakan bahwa ia menyukai lagu-lagunya dan berkeinginan untuk mengajak teman-temannya menonton kembali di konser mendatang.
Sebagai salah satu penonton Zulfa mengungkapkan harapannya bagi semua orang dan pesan-pesan khususnya bagi generasi muda tentang konser Harmony Cultural dimasa mendatang.
“Harapan aku semoga orkestra musiknya kayak gini nih tidak akan punah terus selalu berkembang dan selalu dinikmati dan diteruskan oleh anak-anak muda atau gen-z zaman sekarang, lalu pesannya supaya menumbuhkan jiwa seni mereka terhadap orkestra tersebut ya walaupun kata orang gak semudah itu kan dan juga tidak semua orang menyukai seni,” tutupnya.
Penulis: Fia
Editor: Hilda