mimbaruntan.com,Untan – Saat ini, di Pontianak terjadi kasus kenakalan remaja yang merugikan warga. Dalam sepekan terakhir, remaja ditemukan berkeliaran pada malam hari dengan membawa senjata tajam, bahkan ada yang sudah menelan korban.
Kenakalan remaja yang terjadi ini sudah berada dikategori berat karena melibatkan kekerasan yang dilakukan secara berkelompok. Aksi ini didominasi oleh kalangan sekolah menengah atau bahkan sederajat yang masih termasuk anak dibawah umur. Hal ini terbukti dari fakta media yang beredar dimasyarakat luas bahwa banyak kasus kenakalan remaja yang pelakunya tidak lain adalah pelajar SMP atau SMA.
Dilansir dari PONTIANAK,RUAI.TV pada Jumat dini hari (08/03/2024) lalu, sejumlah orang tidak dikenal yang rata-rata adalah anak dibawah umur, menyerang warga yang sedang berkumpul dengan menggunakan senjata tajam, di jalan Nirbaya, Kecamatan Pontianak Selatan, meski tidak ada korban jiwa namun sebuah sepeda motor milik korban, dirusak para pelaku.
Baca Juga: Solidaritas ABSB, Tuntut Pembebasan Mulyanto
Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai kenakalan remaja dan penyebabnya, terlebih dulu kita harus memahami apa itu remaja? Dan mengapa remaja rentan melakukan kenakalan?
Menurut World Health Organization (WHO), remaja merupakan seseorang yang rentang usia nya 12-24 Tahun dan belum menikah. Menurut Santrock (2006) istilah Adolescence atau remaja berasal dari kata latin adolescence yang berarti tumbuh menjadi dewasa, arti lebih luas nya mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan fisik.
Masa remaja merupakan komponen penting dalam perkembangan manusia yang meliputi perkembangan fisik dan adanya penyesuaian mental serta pembentukan sikap dan nilai pada diri seseorang. Kemudian masa remaja juga sering dianggap sebagai masa pencarian identitas, mulai dari berusaha menjelaskan siapa dirinya, apa dan bagaimana peranannya di masyarakat.
Remaja sering kali sulit dikendalikan karena mereka merasa memiliki hak penuh atas diri mereka tanpa ada campur tangan dari keluarga atau masyarakat sekitar. Dengan kepercayaan tersebut remaja cenderung mengutamakan ego, bahkan tanpa sepenuhnya memahami peran mereka dalam masyarakat yang membuat rentan tepengaruh oleh lingkungan negatif. Ini adalah faktor utama yang menyebabkan munculnya perilaku kenakalan remaja.
Baca Juga: Terbitnya SK Pengajuan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Akhir, Perhatikan Prosedurnya!
Menurut ahli sosial, kenakalan remaja atau juvenile delinquency adalah perilaku jahat atau kenakalan anak-anak muda, merupakan gejala sakit (patologis) secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang.
Pada usia muda ini, kesadaran sering kali kurang sehingga individu rentan terhadap pengaruh lingkungan dan pergaulan. Emosi yang belum terkendali dan dorongan rasa ingin tahu yang tinggi mendorong mereka untuk mencoba hal-hal baru tanpa mempertimbangkan konsekuensinya dengan cermat. Akibatnya, mereka sulit untuk memikirkan secara jernih tentang dampak negatif dan masalah yang mungkin timbul akibat tindakan mereka.
Selain krisis identitas penyebab kenakalan remaja yang paling mendasar adalah lingkungan, baik lingkungan keluarga, sekolah, bahkan sosial. Faktor keluarga yang tidak harmonis dapat menyebabkan mereka terjerumus ke hal-hal negatif, namun sebaliknya keluarga yang baik dan penuh perhatian akan membawa mereka ke hal-hal positif karena kasih sayang dan nasehat keluarga.
Ketidakmampuan sistem pendidikan tentang nilai-nilai moral, sosial pada remaja dapat membuat mereka rentan terhadap perilaku kenakalan, kurangnya pendidikan yang memperkuat pemahaman akan kosnsekuensi dari tindakan serta kurangnya pemahaman akan nilai-nilai etika dapat mendorong remaja untuk melakukan perilaku negatif.
Dilansir dari PONTIANAK,RUAI.TV untuk menyikapi maraknya kasus kenakalan anak-anak di bawah umur, yang melakukan tawuran hingga membawa senjata tajam di kota Pontianak, Pejabat Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, meminta kepada seluruh orang tua untuk mengawasi secara ketat pergaulan anak-anaknya.
“Saya minta kepada para orang tua untuk mengawasi anak-anaknya, pastikan anak-anak tidak keluyuran pada malam hari.” Ujarnya, Kamis (14/03/2024).
Penulis : Louis Maria Sektiningtyas
Referensi :
https://ruai.tv/pontianak/remaja-konvoi-bawa-sajam-di-pontianak-ini-tanggapan-pj-wako/