mimbaruntan.com- Untan Staf Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Kalimantan Barat, Juniar mengatakan tokoh pejuang daerah Kalbar semakin kurang diketahui pada zaman milenial ini, Kamis (8/11/2018).
Juniar mengungkapkan bahwa generasi sekarang terkadang tidak mau tahu dan peduli dengan tokoh pejuang dari daerahnya, serta penyampaian informasi juga jarang ditemui. Selain itu, sedikitnya media seperti surat kabar dan lainnya yang kurang mengenalkan murninya perjuangan para pejuang daerah ini.
“Seperti sekarang banyak media,banyak surat kabar tetapi tidak ada yang mencantumkan tokoh pejuang yang perjuangannya masih murni, tidak seperti sekarang tokoh yang pandainya hanya koar-koar saja” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa BPNB telah memberikan edukasi kepada sekolah-sekolah. “BPNB sendiri telah memberikan edukasi kepada sekolah dari SD, SMP dan SMA dan mengadakan lawatan sejarah dengan mengunjungi tempat-tempat sejarah di Kalbar. Selain itu, juga membuat lomba yang berhubungan dengan pahlawan yang tujuannya untuk mengenalkan figur tokoh pejuang kepada mereka,” ungkapnya.
Ia juga menghimbau agar kaum muda mampu membuka pikirannya dan menanamkan nilai-nilai pejuang dalam kehidupan, serta menumbuhkan keingintahuan mencari informasi mengenai tokoh pejuang.
Baca juga: Pahlawanku, pejuang bangsa di Bumi Pertiwi
Adrian, salah satu mahasiswa Untan mengaku tidak pernah mendengar tentang sejarah dan juga tidak mengenal sama sekali mengenai sejarah sebelas tokoh pejuang daerah Kalbar yang disimboliskan dengan monumen berbentuk Tugu Bambu Runcing di Bundaran Jalan Jend. Ahmad Yani. “Kalau itu saya tidak tahu sama sekali dan tidak pernah dengar juga,” tuturnya saat di wawancarai anggota Mimbar Untan seputar sejarah taman Digulis.
Sementara itu, Julius Silitonga yang merupakan pengunjung lain mengatakan bahwa saat ini ada banyak perubahan yang dirasakan, seperti bagaimana meresapi pejuang di zaman ini dengan zaman dahulu. “Pada zaman dahulu mereka sering diberikan edukasi tentang pahlawan, tetapi sekarang mereka lebih sibuk dengan teknologi,” ujarnya.
Ia menambahkan, Pahlawan merupakan pejuang yang telah memerdekakan kita sampai menikmati kehidupan yang seperti ini, saat ini seharusnya kita memanfaatkan teknologi sebaik baiknya apalagi jangan sampai tidak mengenal para pejuang,” tandasnya.
Penulis: Tri Lestari
Editor: Nurul R.