mimbaruntan.com, Universitas Tanjungpura–Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Untan, menolak Thamrin Usman mencalonkan diri sebagai calon rektor periode 2015-2019 dengan melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung Rektorat Untan, Jum’at(28/11).
Saat aksi di depan gedung rektorat, Ade, Humas Aksi menuturkan, bahwa aksi kali ini memang menolak Thamrin untuk maju dalam periode kedua, karena saat Thamrin menjabat sebagai rektor ia pernah mengatakan bahwa ia hanya akan menjabat selama 1 periode. “Kami bukan hanya sekedar menolak tapi menolak keras untuk Thamrin maju ke periode kedua, sedangkan sekarang ia menyatakan akan maju untuk kedua kalinya, itu sudah berarti bahwa ia sudah tidak komit dengan ucapannya”, tuturnya.
Susanto salah satu diantara 300 mahasiswa yang mengikuti aksi mengatakan bahwa sikap Thamrin seperti ini adalah wujud Thamrin sebagai pemimpin yang tidak jujur, munafik, tidak amanah, dan mahasiswa FISIP menyatakan bahwa Thamrin sudah tidak pantas lagi menduduki jabatan sebagai rektor. “Kami mahasiswa Fisip menyatakan bahwa Thamrin tidak konsisten dengan ucapannya dan kami sangat menolak kalau Thyamrin menduduki jabtab sebagai rektor Untan,” ujarnya.
Saat itu juga Thamrin Usman langsung memberikan jawaban atas tuntutan dari mahasisswa Fiisp, ia mengatakan akan selalu konsisten dengan apa yang ia lakukan, ia juga menilai beberapa anggota senat masih menginginkannya menjadi rektor. ”Saya tetap konsisten dengan apa yang saya ucapkan, apa yang saya tulis, tetapi dalam perjalanannya para anggota senat Untan masih menginginkan saya kembali mencalonkan diri, oleh sebab itu di dalam dunia demokrasi hak menyampaikan pendapat, hak untuk melaksanakn sesuatu itu dilegalkan,” ujar Thamrin saat memberikan penjelasan kepada para mahasiswa Fisipol.
Mahasiswa Fisip juga menghimbau kepada para senat universitas dan senat fakultas harus sadar dalam memilih seorang pemimpin universitas, ketika senat salah dalam memilih pemimpin maka korbannya dalah mahasiswa dan dunia pendidikan. Pemimpin yang baik yaitu pemimpin yang mampu mengayomi mahasiswa dan bukan untuk kepentunagn elit-elit politik.
Reporter Maulini