Oleh Asmidi
Humas Panitia
mimbaruntan.com, Pontianak— Mahasiswa Fisip Untan bantu serahkan bantuan sembako, alat tulis dan pakaian bekas layak pakai untuk korban banjir Kec. Menjalin, Kab. Landak (15/12). Ketua panitia dan ketua BEM FISIP Untan menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Camat Menjalin. “Kami berharap bantuan ini bisa meringankan beban dan menimbulkan jiwa kepekaan sosial terhadap sesama” Kata Susanto (24).
Menurut Susanto bantuan ini didapatkan dari aksi penggalangan selama tiga hari dibeberapa titik lampu merah kota Pontianak. “Jumlah yang kami peroleh selama tiga hari penggalangan dana adalah sebesar Rp. 37.703.000 dan kami mengucapkan terimakasih atas bantuan seluruh masyarakat Kota Pontianak” pungkasnya.
Menurut Camat Menjalin banjir yang mulai terjadi pada selasa (3/12) masih menyisakan beberapa titik yang terendam air, sehingga melumpuhkan aktivitas menuju beberapa titik dusun di Kec. Menjalin. “Hingga kini dusun Amawakng, Maria Bagak dan Pak Talun masih banjir dan hari ini (15/12) airnya naik lagi” Kata Drs. C. Theotimus Camat Menjalin.
Menurut Camat Menjalin semua bantuan sudah disalurkan, namun masih terkendala dalam menyalurkannya sebab beberapa daerah yang terendam banjir hanya biasa dicapai dengan sarana transportasi air. Selain itu keterbatasan saran dan prasarana pendukung seperti speedboat atau perahu mesin mengakibatkan sulitnya evakuasi korban banjir dan distribusi bantuan.
Banjir yang terjadi menyebabkan aktivitas belajar sempat terganggu dan di liburkan serta mengakibatkan sarana dan prasarana dibeberapa sekolah rusak parah hingga salah satu dinding sekolah dasar di Menjalin roboh. “Sampai saat ini aktivitas belajar belum normal, sebab beberapa sekolah rusak dan berkas-berkas hilang” Kata Camat Menjalin. Lebih lanjut menurutnya agar pihak orang tua dan masyarakat pun harus ikut ambil bagian dalam perbaikan sekolah, karena ini juga adalah tanggung jawab bersama.
Camat Menjalin menyampaikan agar dinas terkait menanggapi bencana ini, “saya berharap agar Dinas Pendidikan meninjau sekolah yang kebanjiran dan membantu sarana buku, itu yang sangat penting” katanya.
Banjir memang telah selesai namun banyak dampak yang terjadi, menurut camat Menjalin bisa dipastikan daerahnya pasti mengalami gagal panen. Sebab seharusnya saat ini masyarakat sudah melakukan pemupukan pertama, namun semua bibit padi mati karena terendam air selama beberapa banjir. “Ini merupakan moment tutup tahun yang buruk”, kenangnya.