mimbaruntan.com, Untan – Universitas Tanjungpura (Untan) merupakan lembaga pendidikan yang bersifat publik. Meski begitu, untuk mengurusi administrasi kegiatan mahasiswa di Untan masih dinilai ribet oleh kalangan mahasiswa Untan.
Fahmi Kartina, mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) mengeluhkan administrasi kegiatan mahasiswa di Untan yang ribet. Ia mengaku kecewa terhadap Untan yang memberikan bantuan kepada mahasiswa yang membawa nama Untan dalam kegiatan nasional.
“Sebenarnya butuh support, support bukan kayak oke pergilah hati-hati jangan lupa ilmunya tapi harusnya ada support materi juga karena harus mikir penerbangan sinik Aceh tuh mahalkan PP lagi,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa bantuan yang diberi Untan belum dapat mencukupi biaya transportasi.
“Satu orang dibantu 250.000 rupiah itu sudah maksimal kate pak Yunus karena itu die bilang banyak proposal numpuk juga,” pungkasnya(17/10).
Hal senada dikeluhkan oleh Agung, mahasiswa Fakultas Pertanian mengeluhkan sistem administrasi kegiatan mahasiswa yang ruwet dan lambat. Ia juga merasa kesulitan saat bertemu dengan pihak Rektorat yang tidak selalu berada di ruangannya.
“Dari pengajuan bertele-tele dari pertama pengajuan Wakil Rektor kemudian langsung ke bagian akademiknye, di situ belum tentu kite ketemu dengan orangnya langsung,” jelasnya.
Ia juga menceritakan pengalamannya ketika mengajukan proposal untuk mengikuti kegiatan perlu waktu sekitar dua minggu untuk mendapatkan jawaban dari pihak Rektorat.
“Kalo memang seribet ini asal orangnya ade ndak masalah, ini udah ribet ketemu bagian akademiknye atau orangnya sendiri pun susah,” tambahnya.
Penulis: Suryansah
Editor: Adi