mimbaruntan.com, Untan – Mengangkat tema “2023 Preserve Mangroves for Our Oceans with Makumpala Untan & IYALE Kalbar,” Mahasiswa Hukum Pecinta Alam (Makumpala) Universitas Tanjungpura (Untan) berkolaborasi dengan Indonesian Youth and Leader Empowerment (IYALE) Kalimantan Barat (Kalbar) melaksanakan kegiatan menanam pohon bakau di kawasan hutan mangrove, Sungai Kupah, Pontianak pada Selasa, (8/8).
Program ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Konservasi Alam Nasional. Kegiatan ini diagendakan untuk membantu mencegah terjadi naiknya air laut ke daratan oleh ombak yang tinggi. Sebagai organisasi yang bergerak di lingkup alam, Makumpala Untan siap untuk berkontribusi menjaga ekosistem laut.
Kegiatan ini didukung oleh masyarakat Sungai Kupah. Adalah Adi, salah satu pemuda Sungai Kupah dalam kata sambutannya menekankan bahwa generasi muda harus menanamkan sikap peduli terhadap lingkungan, mengingat bumi sekarang ini sangat butuh perhatian dari kita sebagai manusia.
”Saya sebagai perwakilan Sungai Kupah mengucapkan terima kasih kepada komunitas dan organisasi ini telah peduli terhadap lingkungan, baik itu menanam pohon bakau. Dengan harapan semoga tanaman itu bisa hidup dan berkembang dan dijaga, paling tidak diawasi apakah tumbuh dengan baik, serta diharapkan untuk bisa punya rasa memiliki akan alam sehingga bisa merasa peduli terhadap lingkungan,” ungkap Adi.
Pentingnya memiliki rasa kepedulian terhadap lingkungan, ketua Makumpala Untan, Ina serta koordinator wilayah IYALE Kalbar, Heru juga menyampaikan hal serupa bahwa menumbuhkan rasa kepedulian pada alam bagi anak muda itu haruslah ada guna untuk menjaga alam.
Baca Juga: Campaign Jaga Lingkungan: Ayo, Pungut dan Pilah Sampah Kita!
Ina juga menyampaikan bahwa kegiatan kolaborasi dengan IYALE Kalbar ini bisa terjadi karena memiliki konsep program yang serupa, yaitu berhubungan dengan lingkungan.
“Karena di Makumpala ada anggota yang menjadi anggota komunitas IYALE, kita juga ingin untuk bisa berkolaborasi dengan anak IYALE. Kebetulan juga IYALE ini punya program ‘IYALE Cinta Lingkungan’ yang mana saat itu waktu yang pas bagi organisasi Makumpala sedang merencanakan program menanam dan bersih-bersih lingkungan. Jadi, menurut kami itu konsep yang pas juga untuk kami bisa berkolaborasi bersama IYALE,” ujar Ina.
Heru mengatakan bahwa untuk IYALE Kalbar sendiri ada satu program yang bernama ‘IYALE Cinta Lingkungan’. Karena masih berhubungan dengan lingkungan, ia mengatakan tidak ada salahnya jika menerima ajakan kolaborasi dengan Makumpala Untan dalam kegiatan ini. Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini dapat menambah pengalaman menanam pohon bakau.
“Semoga ada yang melakukan hal sama bagi anak muda di luar sana, entah itu dari komunitas atau organisasi kampus. Jadi, berharap tetap ada yang melestarikan penanaman pohon bakau karena aksi keren itu dimulai dari diri sendiri. Kemudian, jika kita bersama-sama melakukan hal tersebut bisa menambah motivasi kita. Harapan bagi anak muda yaitu semoga bisa meningkatkan kepekaan terhadap lingkungan” harap Heru.
Salah seorang partisipan, Gaeri menyampaikan kesannya terhadap kegiatan ini. Ia berkata bahwa mengikuti proses menanam pohon bakau menjadi pengalamannya yang sangat seru dan berkesan karena ini adalah kali pertamanya dalam menanam bakau.
“Tadi itu adalah pengalaman menanam pohon bakau saya yang pertama. Karena rasa penasaran saya dengan kegiatan ini, saya jadi mengikuti program ini. Saya jadi bisa tahu bagaimana kondisi tempat penanaman bakau, cara menanam. Walaupun terasa lelah tapi ini adalah pengalaman yang seru bagi saya,” ungkap Gaeri.
Penulis: Sima
Editor: Vanessa