mimbaruntan.com, Untan – Mahasiswa Hukum Pecinta Alam (Makumpala) Untan menggelar seminar dengan mengusung tema lingkungan hidup, “Dilematis Antara Kelestarian Hutan dan Satwa Dengan Perilaku Modern”. Seminar yang dilaksanakan di Ruang Video Conference Fakultas Hukum Untan ini menghadirkan beberapa pemateri yaitu perwakilan dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Kalbar, World Wildlife Fund for Nature (WWF) Cabang Kota Pontianak dan Dosen Fakultas Hukum Untan, Sabtu (29/10).
Melalui seminar ini, diharapkan generasi muda lebih bijak dalam menjalani kehidupan modern, karena pada masa sekarang kehidupan modern terhadap satwa terjadi gesekan. “Sebagai contoh dengan gaya berpakain sekarang, banyak kulit dari hewan yang dilindungi yang digunakan dan dibuat menjadi pakaian,” ujar Rea selaku Ketua Makumpala Untan.
Hal senada juga diungkapkan Zika selaku Ketua Panitia. Ia mengatakan, sebagai manusia modern saat ini kita harus memperhatikan lingkungan. “Kita harus menjalani kehidupan modern ini dengan tidak menyesampingkan kelestarian hutan dan satwa yang ada,” ungkapnya.
Langgeng Kayoman selaku pemateri dari BKSDA mengatakan bahwa masalah yang ada pada kehutanan yaitu pada kepadatan penduduk dan kesadaran masyarakat. Selain itu perkembangan teknologi dan peraturan juga mempengaruhi kerusakan yang ada. ”Dengan keanekaragaman sumber daya alam yang kita miliki saat ini juga mendorong manusia semakin tidak bijak dalam pemanfaatan hutan,” jelasnya saat menyampaikan materi.
Seminar ini pun merupakan salah satu rangkaian kegiatan dari “MANGHARCANA ARCAPADA”. Selain mengadakan seminar, nantinya Makumpala akan menyelenggarakan pula kegiatan donor darah dan penanaman pohon di lingkungan Fakultas Hukum Untan.
Penulis : Ideal
Editor : A.Rahman