mimbaruntan.com, Untan – Berada di tengah pandemi tidak menyurutkan semangat mahasiswa Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak dalam membuat suatu karya. Hadirnya mobil listrik yang diberi nama “Kapuas 1” ini menjadi bukti bahwa Untan tetap eksis meraih prestasi.
Mobil listrik “Kapuas 1” yang menjadi mobil listrik pertama di Kalimantan Barat (Kalbar) ini diciptakan oleh Tim Untan-ECT terdiri dari mahasiswa program studi Teknik Elektro, Teknik Mesin dan Teknik Industri, Fakultas Teknik Untan.
Saat launching, tepatnya pada Senin, (7/12) di Aula Fakultas Teknik (FT), Garuda Wiko selaku Rektor Untan memberikan apresiasi dan mengatakan bahwa mobil listrik ini merupakan sebuah upaya baru bagi mahasiswa dalam melahirkan suatu karya nyata berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Hadirnya mobil listrik “Kapuas 1” oleh mahasiswa Fakultas Teknik ini sebagai upaya Untan tetap ikut dan melahirkan sebuah karya nyata berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi” ungkapnya.
Riris Siswanto, Manajer Tim Untan-ECT mengatakan bahwa awal mula pembuatan mobil listrik ini karena Tim berkeinginan untuk mengikuti Kompetisi Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2020 yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Spesifikasi mobil yang terbilang sangat unik ini berasal dari tandan kosong kelapa sawit dengan maksud untuk memanfaatkan limbah kelapa sawit menjadi barang yang lebih bermanfaat.
“Terkait desain mobil ini kami mengikuti regulasi KMHE, karena awal mula pembuatan mobil ini untuk berpartisipasi dalam kompetisi tersebut. Kalau ide pembuatan body-nya kami menggunakan limbah tandan kosong kelapa sawit agar menjadi lebih bermanfaat dan ramah lingkungan,” ucapnya pada Rabu, (9/12) sambil menunjukkan beberapa foto tandan kosong kelapa sawit sebelum diolah menjadi body mobil.
Mobil listrik yang mampu menempuh jarak 35-50 km/jam ini didesain seperti mobil-mobil pada umumnya walau kapasitas Mobil Listrik “Kapuas 1” ini hanya mampu dimuati oleh satu penumpang dengan posisi pengemudi tetap berada di tengah dan mesin di bekalang pengemudi. Lebih lanjut, sebagai penggerak Riris dan tim menggunakan ban sepeda motor dengan menyesuaikan bobot badan pengguna mobil untuk menghemat baterai dan tenaga.
“Bagian mobil terdiri dari kerangka atau sasis mobil, body mobil, bagian baterai dan kontroller. Kapasistas baterainya sendiri ialah 1000 watt, 48 volt dan waktu pengecasannya sekitas 4 jam, sebagai penggerak kami juga menggunakan motor BLDC. Sejauh ini untuk pemakaiannya kurang lebih bisa 1 jam karena baru pertama kali ya, mungkin kedepannya bisa lebih lama lagi,” tambahnya.
Dengan menciptakan sebuah inovasi yang berupa mobil listrik yang ramah lingkungan, Tim Untan-ECT juga berhasil meraih juara 3 dalam perlombaan KMHE 2020. Riris mengatakan bahwa belum ada rencana pemasaran dalam waktu dekat ini. Ia berharap semoga kedepannya Tim Untan-ECT dapat mengikuti kompetisi dengan skala yang lebih luas.
“Sejauh ini belum ada rencana untuk pemasaran karena Tim kami akan fokus untuk pengembangan agar mobil dapat lebih efisien saat digunakan. Harapannya semoga kedepannya kami bisa mengikuti kompetisi mobil hemat energi di ajang Internasional dan mendapatkan hasil yang baik,” tutupnya.
Penulis: Monica Ediesca
Editor : Mara