mimbaruntan.com, Untan – Teknik Kelautan Untan selenggarakan Kuliah Umum dengan Tema “Sosialisasi dan Pemanfaatan Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil”. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura (Untan), selasa (19/11).
Kuliah Umum ini merupakan kegiatan yang pertama kali diselenggarakan oleh prodi teknik kelautan dan direncanakan oleh para dosen. Selain itu, kegiatan ini dihadiri oleh para mahasiswa program studi terkait yaitu Teknik Kelautan, Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Ilmu Kelautan FMIPA dan Manajemen Sumber Daya Perairan Fakultas Pertanian.
Hajili Sianto, selaku Koordinator Acara menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa mengetahui tentang pentingnya peraturan zonasi di kawasan pesisir.
“Tujuannya itu kan sesuai dengan judulnya, yaitu sosialisasi dari untuk wilayah pesisir, supaya kita mahasiswa ini mengetahui dan tidak hanya belajar di bidang teknik kelautan saja atau perairan saja tetapi kita memahami juga peraturan yang ada di zonasi tersebut,” jelasnya.
Ir. Dionisius Endy Vietsaman, MMP, selaku pemateri menyampaikan bahwa pengetahuan tentang kawasan pesisir sangat penting, karena dengan kuliah umum ini kita dapat mengetahui zonasi potensi bencana di wilayah pesisir dan dengan itu dapat dilakukan penangkalan efektif sebelum bencana itu datang.
“Saya rasa pengetahuan tentang kawasan pesisir ini sangat penting, karena seperti penjelasan saya terkait mitigasi bencana, ketika kita bisa tahu dimana potensi zonasi bencana, otomatis kita bisa merencanakan rencana preventif secara penangkalan agar lebih efektif. Sehingga sebelum bencana datang kita bisa mengatasi daripada menghadapi kemudian pasca bencana kita mengeluarkan biaya mahal,” ujarnya.
Ia juga berharap kegiatan ini dapat kembali dilaksanakan supaya banyak orang mengenali kelautan dan agar para mahasiswa kedepannya dapat saling bekerja sama untuk melaksanakan kegiatan seperti ini.
“Semoga semakin sering dilaksanakannya kegiatan ini, supaya masyarakat semakin mengenal tentang kelautan, terus yang mungkin paling penting adalah ini melibatkan banyak pihak maka sebaiknya pihak-pihak ini bekerja sama karena laut milik bersama dan itu dikerjakan bareng-bareng,” tutupnya.
Muhammad Fathul, satu diantara peserta yang hadir mengaku bahwa kegiatan ini sangat menarik karena memberikan wawasan khususnya warga Pontianak yang tidak memiliki pantai, sehingga mereka tahu tentang pentingnya peraturan zonasi kawasan pesisir.
“Menurut saya kuliah umum ini menarik, apalagi pembahasan yang terkait dengan peraturan dan zonasi kawasan pesisir. Mengingat Pontianak tidak memiliki pantai, jadi bisa menambah wawasan warga Pontianak terkait daerah pesisir. Intinya sih menambah ilmu lah,” ujarnya.
penulis: Yosi Rima Riana
Editor: Rahma Ning Tyas