mimbaruntan.com, Untan – Langit di Kota Pontianak masih tertutup mendung waktu itu, sekitar pukul 16.00 WIB hari ketiga bulan Ramadhan. Perlahan ketika gerimis mulai turun, tampak banyak manusia yang berbelok arah dan memarkirkan kendaraan roda dua hingga roda empatnya ke pinggir Jalan Daya Nasional. Mereka sengaja memarkirkan di sana agar cukup dekat untuk sampai di sebuah lokasi yang bernama “Pasar Juadha” 2017, tepatnya di halaman Magister Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura.
Halaman di sekitar kampus itu memang telah menjadi semacam pasar kaget ketika bulan Ramadhan datang. Pekarangan kampus yang biasanya kosong dan hanya digunakan sebagai tempat parkir itu kini berubah menjadi tempat berdirinya kios-kios sederhana. Sekitar 17 kios yang dibangun dengan kayu dan papan, lalu ditutup dengan terpal di atasnya itu hanya cukup untuk menahan panas dan melindungi berbagai barang jualan.
Meski begitu, kios-kios ini didesain agar mampu bertahan minimal hingga hari Lebaran 1438 H tiba. Baskara Kepala Badan Kerohanian Mahasiswa Islam (BKMI) Untan menjelaskan, kios-kios itu telah dibangun sebelum bulan Ramadhan datang dengan saling bergotong royong dan mendapat bantuan dari Lembaga Dakwah Fakultas (LDF) yang ada di Untan. “Buatnya gotong royong, tapi kayu-kayunya BKMI yang beli,” katanya Senin (29/5).
Hal lain yang unik dalam pasar ini bukan hanya waktu kegiatannya yang diselenggarakan selama bulan Ramadhan saja, namun ternyata hampir semua penjualnya dari kalangan mahasiswa yang masih aktif. Hal ini terbukti dari 17 kios yang ada hanya satu kios yang diisi bukan dari kalangan mahasiswa.
Pasar Juadha merupakan agenda yang diselenggarakan oleh BKMI Untan. Agenda ini setiap tahun mereka adakan dengan menggandeng berbagai LDF yang ada di Untan sebagai mitranya. Mayoritas yang mengisi kios-kios tersebut adalah perwakilan dari setiap LDF.
Sekilas mungkin memang terdengar asing dengan kata “Juadha”, namun menurut Baskara, pemilihan nama pasar tersebut bermaksud agar lebih dekat dengan mahasiswa serta masyarakat luas.
Tak hanya di wilayah sekitar Untan kantin atau pasar seperti ini hadir ketika bulan Ramadhan, di Kota Pontianak misalnya, hampir di sepanjang ruas Jalan Tanjung Raya 2 berdiri banyak kios dan menjadi pilihan para pengunjung dalam mencari menu berbuka puasa ataupun lainnya. Tak pelak, kegiatan yang sebenarnya menyemarakkan bulan Ramadhan itu pun dapat menimbulkan kemacetan, terutama ketika masyarakat pulang kerja di sore hari atau menjelang buka puasa.
Penulis : Adi Rahmad
Editor : A.Rahman