mimbaruntan.com, Untan – Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) telah mengumumkan hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) pada 29 Maret lalu. Tentu, momen ini telah dinanti-nantikan oleh calon mahasiswa baru setelah melewati perjuangan yang cukup menguras biaya, waktu, dan tenaga, hingga muncul di sebuah sebuah pengumuman bertuliskan “Selamat! Anda Dinyatakan Lulus Seleksi SNMPTN 2022”.
Perasaan haru tersebut disampaikan oleh Dwi, mahasiswa baru yang mendapat kesempatan untuk meneruskan mimpinya di Prodi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Tanjungpura (Untan). Walau beradu nilai dengan 612.049 peserta se-Indonesia merupakan tantangan yang cukup sulit, namun ia meyakini dalam setiap langkahnya terdapat doa orang tua yang menyertai.
“Saya yakin, kesempatan kali ini pun berkat dukungan serta doa orang tua saya. Saya bersyukur dan akan meneruskan mimpi mereka,” ungkap siswa asal Sintang ini pada Jumat (17/4).
Mengambil Prodi Ilmu dan Teknologi bukanlah tanpa alasan. Dwi menjelaskan bahwa kedua orang tuanya yang bekerja sebagai petani sering kali mendapatkan banyak kendala. Sedari SMA, ia banyak mencari tau terkait pengelolaan pertanian modern, hingga cara-cara agar hama tak menyerang hasil tani kedua orang tuanya. Bermodalkan tekad yang bulat, ia ingin mengedukasi dirinya agar dapat meneruskan jerih payah kedua orang tuanya.
“Saya ndak mau petani itu dianggap profesi yang bisa disepelekan. Mungkin masih terlalu jauh, tapi berharap kedepannya dapat membantu kedua orang tua saya dalam hal pertanian ini, tentu untuk mengedukasi masyarakat desa,” jelasnya.
Baca juga: Vaksin dan Tes Swab Antigen/PCR Menjadi Syarat Khusus Mengikuti Kuliah Hybrid
Dwi mengenang di awal perjuangannya saat mendaftar SNMPTN, banyak sekali nasihat dan dukungan yang ia dapatkan dari kedua orang tuanya. Melalui pesan suara, ia menirukan kalimat yang sedari dulu selalu disampaikan kepadanya.
“Nak, kamu ndak boleh hanya tamat SMA. Jangan jadi seperti bapak, kamu anak petani yang harus sukses dimasa depan. Masalah biaya kuliah jangan kamu pikirkan, itu tugas kami. Biarlah kami makan nasi garam yang penting kamu bisa jadi orang,” ujarnya saat menirukan pesan orang tuanya.
Banyak hambatan yang Dwi alami, salah satunya adalah jaringan. Berkali-kali ia mengalami server down pada akun LTMPT, hingga memaksanya untuk menempuh perjalanan sejauh 34 kilometer agar mendapatkan sinyal yang memadai di pusat kota. Usaha lain yang ia lakukan adalah mempelajari strategi passing grade (acuan nilai) kepada guru dan seniornya yang sudah lulus.
“Kita mungkin anak desa, tapi kita harus punya mimpi tanpa batas agar. Tentu kita harus siap menghadapi perubahan zaman, dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Harapannya semoga kelak kita bisa kembali ke desa dan memberdayakan masyarakat di sana,” harapnya.
Perasaan yang sama dirasakan pula oleh Putri Luluk Wulandari, siswa asal Singkawang yang berhasil dinyatakan lolos dalam SNMPTN 2022. Siswa yang lolos di Prodi Keperawatan, Fakultas Kedokteran (FK) Untan ini. Perjuangan menjadi mahasiswa baru baginya bukanlah hal yang mudah. Ia menceritakan bagaimana ia selalu bergelut dengan jaringan yang tidak memadai membuatnya hampir menyerah. Namun demi menggapai mimpinya, Luluk menguatkan tekad untuk tetap semangat dan pantang menyerah.
“Waktu bikin akun, panik karena jaringan yang sinyalnya putus-putus. Beberapa kali juga ngulang, sampai nangis ngulang terus. Dicoba besoknya lagi pun jaringannya masih sama, rasanya udah pasrah banget. Untung akhirnya bisa, langsung senang sampai nangis, ga sia-sia mencoba terus,” ceritanya pada Kamis, (31/3).
Baca juga: Nasib Mahasiswa terdampak Banjir: Antara Perut dan Kuliah
Luluk menjelaskan, menargetkan Untan sebagai tempat mengemban ilmu dikarenakan letak geografis yang cukup strategis sehingga tidak akan memakan biaya yang cukup besar apabila nanti merantau. Terakhir, ia berpesan kepada teman-temannya yang masih tertunda dalam perjuangan SNMPTN ini untuk terus berjuang dan tidak menyerah hingga impian duduk di bangku Universitas tercapai.
“Jangan patah semangat, masih ada kesempatan dari jalur lain, dan jangan lelah untuk mencoba. Intinya dibalik kesusahan itu pasti ada kemudahan, dan usaha tidak akan mengkhianati hasil,” tutupnya.
Penulis: Mira
Editor: Monica