mimbaruntan.com, Untan – United Nation Development Program (UNDP) mengadakan workshop jurnalis tentang pencegahan dan penanggulangan Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari yaitu Selasa dan Rabu, 19 sampai 20 April 2016.
Kebakaran hutan dan lahan sudah sering terjadi setiap tahun. Semakin parahnya asap dan kabut, akibat orang yang tidak bertanggung jawab atas perbuatannya, maka masyarakat harus bisa menyikapi dan dapat memahami bagaimana Karhutla yang terjadi di Kalimantan Barat.
Kegiatan yang di selenggarakan oleh UNDP ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman jurnalis terhadap Karhutla. Dalam kegiaan tersebut dihadiri oleh beberapa narasumber, satu diantaranya adalah Yohanes Depong, narasumber dari Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat serta dihadiri oleh para jurnalis dari media cetak, elektronik, dan media online.
Yohanes Depong mengatakan bahwa Karhutla sangat bermasalah dan dapat menggangu kesehatan, karena masyarakat langsung yang merasakannya.
“Kepedulian kita masih rendah, mulailah dari sekarang kita peduli, mulai memberikan informasi dari rekan-rekan jurnalis, informasi di media masing-masing agar kita punya komitmen yang kuat untuk melakukan upaya meminimalisasi Karhutla,” ujarnya.
Narasumber dari UNDP yaitu Yesua Pelloika menjelaskan bahwa program prioritas fase transisi 2015 sampai 2016 diantaranya adalah pencegahan dan manajemen pencegahan kebakaran hutan dan lahan, informasi dan penegak hukum, penyelesaian konflik dan penguatan kelembagaan, komuniskasi dan kampanye para pihak.
“Masih lemahnya sistem pengawasan dan mentoring, kurangnya dukungan publik bagi penegak hukum karhutla,” pungkasnya.
Penulis : Laily
Editor : Dadang Ms