Ayunan biru berkarat yang berayun dengan malasnya
Rumput-rumput kering yang telah bosan
terinjak-injak kaki manusia
Awan putih yang masih berkendara
menjelajahi langit biru yang sama
Pot-pot bunga matahari yang telah layu
yang pernah dibanjiri susu dari gelas-gelas kaca
Dan ruang-ruang penuh poster aneka warna
hewan, angka, dan alfabet
yang pernah memerangkap tawa anak-anak berseragam biru ceria
Seorang wanita enam puluhan
dengan segurat senyum tipis
dan rambut kelabu yang membingkai wajahnya
melempar pandangan pada setiap inci rumput kering yang kesepian
pada setiap karat di ayunan
pada kenangan yang terus berserakan
Aku berdiri menjulang di balik pagar besi
merekam masa lalu dari balik kacamata tipis
tersenyum, namun seperti menangis
menangkap pandang wanita tua
yang tampak menikmati detik di kursi rodanya
Penulis : Yuda Kurniawan, Fakultas Teknik Untan