mimbaruntan.com, Untan – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tanjungpura (UNTAN) menggelar pesta demokrasi Pemilihan Raya Mahasiswa (Pemirama) yang berlangsung pada Rabu (10/5) secara online melalui website dan pemungutan suara bertempat di Gedung Kuliah Bersama A lantai 2.
Sahrul selaku Ketua Panitia Komisi Pemilihan Raya Kampus (KPRK) mengatakan Pemirama berlangsung dengan lancar terhitung sejak pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB.
“Kalau bicara lancar dan tidak lancar itu sebenarnya lancar-lancar saja,” ujar Sahrul.
Sejak dibukanya pendaftaran pasangan calon hingga tahap lolos verifikasi hanya terdapat satu pasangan Calon Presiden Mahasiswa (Capresma) dan Calon Wakil Presiden mahasiswa (Cawapresma) yang mendaftarkan diri. Hal itu berdampak pada pelaksanaan demokrasi yang berujung pasangan calon akan melawan kotak kosong.
Pelaksana Tugas (Plt.) Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FISIP Untan, Rizki Anggito Abimanyu mengungkapkan itu disebabkan karena kurangnya partisipasi dan kesadaran dari mahasiswa FISIP dalam hal kesiapan sebagai pemimpin di Kampus Biru tersebut.
“Tahun-tahun sebelumnya tidak terjadi pasangan calon tunggal. Baru tahun ini juga pasangan calonnya terjadi tunggal, sehingga kompetisi Pemirama tahun ini saya rasa kurang partisipasinya dari para mahasiswa FISIP karena hanya satu pasangan saja yang mencalonkan diri,” ujarnya.
Apabila dalam proses voting suara kotak kosong lebih banyak daripada pasangan calon tersebut, pihak panitia menjelaskan ini akan dibawa pada Sidang Umum (SU). Dimana DPM yang akan langsung terjun untuk menyikapi hal itu melalui keputusan dalam SU.
Baca Juga: BEM FISIP Terpilih Secara Aklamasi
Selama kampanye, pasangan calon tunggal diperkenankan melakukan penyampaian visi misi secara online kepada masyarakat FISIP UNTAN meskipun untuk offline juga ada tapi tidak keseluruhan.
“Beberapa minggu lalu, udah ada penyampaian visi misi dari calon tunggal. Mahasiswa mungkin ingin mengetahui visi misi tersebut dengan bisa hadir dalam kampanye online, itupun juga tidak terlalu banyak mahasiswa yang hadir,” tambahnya.
Rizki berharap Pemirama kedepannya bisa lebih baik lagi dan lebih kompeten secara demokratis serta terdapat banyak hal yang harus dibenahi, apalagi melihat kurangnya partisipasi mahasiswa.
“Untuk kedepannya sebagai DPM selanjutnya itu harus buka suatu forum, bagaimana mempersiapkan pemimpin kedepan. Apa sih dampak menjadi seorang pemimpin. Untuk mencegah kesalahan kesalahan terjadi biar tidak terulang lagi untuk kedepannya,” jelas Rizki.
Nuzul Imron, Capresma FISIP Untan pun ikut menanggapi terkait pasangan calon tunggal yang terjadi. Hal ini tak lain dikarenakan melemahnya semangat organisasi dan kurangnya motivasi penunjang.
“Kenapa ada satu kandidat, jadi pandangan saya itu melemahnya dari segi semangat dalam hal organisasi. Jadi terlihat bahwasanya untuk Pemirama sekarang kurangnya partisipasi dan juga gerakan yang mendorong mahasiswa memberanikan diri mencalonkan jadi kandidat di Pemirama FISIP Untan,” ungkapnya.
Nuzul menyampaikan pula bahwa ia akan memegang komitmen terhadap visi misi yang telah dijanjikan.
“Untuk visi misi saya pasti akan benar-benar saya terapkan dan jalankan. Apa yang saya cantumkan pada visi misi saya sendiri, apalagi FISIP adalah kampus demokrasi dan kampus Pergerakan,” jelasnya.
Baca Juga: Teaching Farm Closed House Pertama di Kalimantan Barat
Banyak respon yang bermunculan di kalangan mahasiswa FISIP itu sendiri, baik pro dan kontra terhadap pelaksanaan Pemirama.
Sebut saja Aston (nama samaran) dan Jul (nama samaran), Aston berpendapat tentang kurang ketegasan organisasi yang ada di kampus serta minimnya informasi yang didapatkan mahasiswa tentang Pemirama tentu akan berdampak besar terhadap perpolitikan kampus.
“Saya tidak tau kalau akan ada voting pemilihan Ketua BEM FISIP Untan, mungkin karena saya tidak melihatnya ataupun dari pihak yang menyelenggarakan minim informasi, media sosial yang tidak meluas. Tidak hanya saya juga tetapi pada teman teman lainnya memang banyak tidak mengetahui akan ada Pemirama. Kedepannya kejadian seperti ini tidak terulang kembali, dan tidak menimbulkan kata-kata “Melawan Kotak Kosong” karena tidak adanya lawan politik dari pemilihan,” jelas Aston.
Sedangkan, Jul merespon Pemirama dengan tangan terbuka dan berharap siapapun yang terpilih bisa berkarakter berbudi luhur dan baik.
“Terutama ini merupakan pengalaman saya pertama kali sebagai mahasiswa 2022, untuk voting suara pada Permirama berjalan dengan lancar tanpa hambatan. Mudah-mudahan yang terpilih menjadi Pemimpin Mahasiswa FISIP Untan bisa berkarakter budi luhur dan baik,” ujarnya.
Tertanda hingga tulisan ini terbit (11/05), Pemirama sedang dalam Masa Gugat sehingga untuk hasil perolehan suara belum dapat diumumkan oleh panitia pelaksana.
Penulis : Judirho
Editor : Ester