Mimbaruntan.com, Untan – Menjelang akhir tahun sering kali terdengar kata resolusi, yakni suatu rancangan terhadap hal-hal apa saja yang akan dilakukan untuk satu tahun ke depan. Menurut peneliti psikologi asal Amerika dikatakan bahwa di tiga bulan awal sekitar 43% resolusi yang dirancang sudah mengalami kegagalan. Hal ini diperjelas oleh Akademisi IAIN Pontianak, Mohammad Fadhil saat memberikan materi di warung solidaritas Jalan Atot Ahmad, Sabtu (29/12/2018).
Menurut penelitian yang dilakukan University of Scranton, terungkap bahwa warga dan masyarakat di Amerika di tahun 2016 sekitar 92% gagal dalam mencapai resolusinya. Di inggris sekitar 63% gagal menargetkan resolusinya. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Finder sekitar 80% orang Australia gagal terhadap resolusinya. Untuk di Indonesia sendiri belum ada penelitian terhadap kegagalan dan keberhasilan dalam menargetkan resolusi.
“Bisa disimpulkan bahwa negara-negara terkaya di dunia tersebut justru di atas 50% banyak yang gagal mencapai resolusi. Hal yang diungkapkan oleh peneliti psikologi di Amerika kenapa bisa gagal itu karena orang –orang di dunia terlalu ambisius. Dia menetapkan resolusinya di akhir tahun hal yang tidak masuk akal tanpa memandang realitas dirinya, kondisi finansialnya dan juga latar belakangnya” ungkapnya.
Fadhil memberikan solusi agar resolusi di tahun 2019 dapat diminimalisir kegagalannya. Pertama, refleksi terhadap apa yang dilakukan di tahun sebelumnya, jadikan sebagai pembelajaran. Kedua, jangan berorientasi hasil tapi menjadi berorientasi terhadap proses. Bentuk strategi jangka pendek dan jangka panjang. Ketiga, paradigma yang dibuat bagaimana bisa menyambungkan sebuah proses menjadi subproses sehingga mencapai klimaksnya.
“Kebanyakkan masyarakat orientasinya bagaimana mencapai hasil. Inilah yang bisa kita gambarkan ada kekeliruan pandangan sejak awal bagaimana cara mencapai resolusi agar berhasil. Karena ia ambisius, ambisi yang tidak mempunyai isi hanya sekedar pepesan kosong. Tidak tau bagaimana cara merancang strategi mengikatkan satu benang ke titik yang satu sehingga berhasil mencapai klimaknya, hasil yang ia inginkan”tuturnya.
Ia juga memberikan saran bahwa sebagai warga Indonesia harus memiliki resolusi yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat banyak.
“Kita adalah bangsa yang majemuk, bangsa yang kebhinekaan maka kita juga harus mempunyai resolusi yang berkaitan dengan masyarakat banyak. Resolusi anda di tahun 2019 jadilah pemuda yang melawan korupsi . Pemuda berevolusi melawan korupsi” pungkasnya mengakhiri diskusi.
Penulis : Kiki
Editor : Sekar A.M.