mimbaruntan.com,Untan– Aplikasi ojek sampah yang diciptakan oleh mahasiswa Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Pebriyandi, Shahidin, Desi Natalia dan Madan merupakan jasa pembuangan sampah berbasis online, dengan menggunakan website dan aplikasi dalam bertransaksi. Aplikasi ini tercetus karena semakin meningkatnya volume sampah di kota Pontianak setiap harinya. Sehingga, dengan hadirnya aplikasi ojek sampah ini mampu menjawab problematika sampah yang berlarut.
Berdasarkan perhitungan perkiraan dari volume armada angkutan sampah yang ada, jumlah produksi sampah di Pontianak mencapai 400 ton per hari. Hal ini disebabkan oleh kota Pontianak merupakan ibukota provinsi dengan pertumbuhan dan mobilitas penduduk yang semakin tinggi, ungkap Dadang Fitrajaya selaku Kabid Revitalisasi Lingkungan dan Pengembangan, Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak, (gencil.news pada 22/3).
Beralih ke permasalahan pengelolaan sampah. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Anggaeni, S.sos pada 2015 bahwa sampah perkotaan masih menjadi masalah serius di Pontianak, dengan beberapa indikasi diantaranya, pertama, masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menciptakan kebersihan lingkungan. Hal ini dibuktikan dari kebiasaan membuang sampah yang tidak pada tempatnya. Kedua, persepsi masyarakat tentang penanganan sampahyang bertumpu pada pemerintah. Selanjutnya, terbatasnya lahan pengumpulan dan pembuangan sampah akhir dan dana transportasi. Terakhir, bak penampungan sampah yang disediakan dinas kebersihan dan pertamanan kota tidak mampu menampung volume sampah.
Pebriyandi, Sahidin, Desi Natalia merupakan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Sedangkan Madan merupakan mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Keempatnya kemudian di dampingi Nurussaniah MPd, dosen Program Studi Pendidikan Fisika. Yang akhirnya sukses menciptakan aplikasi ojek sampah untuk menjawab problematika sampah di Pontianak. Aplikasi ini mereka ciptakan untuk mewakili Kalbar dalam lomba Penulisan Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diikuti oleh seluruh mahasiswa di Indonesia.
Motivasi Pebriyandi beserta rekannya untuk mengatasi problematika sampah di Pontianak sehingga mencetuskan aplikasi ojek sampah. “Motivasi utamanya adalah untuk memudahkan masyarakat dalam mengatasi masalah pembuangan sampah khususnya di kota Pontianak dan sekitarnya. Penduduknya cukup pesat dan aktifitas gaya hidup semakin meningkat secara otomatis volume sampah yang dihasilkan semakin tinggi dan tentunya masyarakat akan sangat membutuhkan jasa pengangkutan sampah dengan berbasis aplikasi”, ungkap Pebriyandi selaku pemimpin sekaligus CEO ojeksampah.com, (3/8).
Ia menambahkan dengan menggunakan jasa pembuangan sampah melalui OJEKSAMPAH.COM tentunya ikut membantu mengurangi tensi pembuangan sampah dan kepedulian sosial. ” Sampah yang diambil dari customer akan dipilah terlebih dahulu hanya sampah yang tidak bisa dimanfaatkan atau diolah barulah dibuang ke TPS. Selain hasil penjualan sampah yang sudah dipilah yang bisa dimanfaatkan akan dijual lalu sebagian keuntungannya akan didonasikan ke lembaga sosial dan masyarakat yang membutuh. Jadi tidak hanya mengurangi tensi pembuangan sampah secara langsung tapi juga berbagi manfaat dengan orang lain yang membutuhkan”, katanya.
Ia mengatakan bahwa sampai saat ini ojeksampah.com tidak hanya menjalin kerja sama dengan pihak lingkungan hidup tapi juga dengan warga sekitar. “Kerjasama dijalin dalam pemanfaat sampah yang didapat dari customer dengan memberdayakan Ibu-Ibu sekitaran kantor kami. Dari sampah yang kami dapat dari customer. Lalu akan dipilah oleh Ibu-ibu sekitaran kantor kami lalu dari hasil pilahan tersebut sebagian hasilnya akan diberikan kepada meraka sebagai uang kas dalam pembelian barang yang sifatnya bisa bermanfaat untuk orang banyak”, katanya.
Menurut Alpeno selaku mahasiswa IKIP jurusan Pendidikan Matematika 2016 aplikasi ini merupakan terobosan yang membantu problematika masyarakat Pontianak. “Tentunya sangat membantu masyarakat, khususnya warga Pontianak. Karena bukan hanya membawa dan mengangkat tapi sekaligus membuang sampah. Ini adalah ide besar sebuah terobosan di zaman modern yang memanfaatkan kecanggihan IT”, ungkapnya.
Ia berpesan kepada masyarakat Pontianak untuk mendukung karya anak daerah dalam meminimalisir problematika sampah. “Pesan untuk masyarakat mari kita dukung sama-sama karya anak daerah dengan menggunakan aplikasi ojek sampah. Semoge pemuda-pemuda yang lain terinspirasi untuk membantu masyarakat dengan adanya kemajuan IT”, tutupnya.
Penulis : Diyana
Editor : Aris Munandar