Oleh: Ulva
Mimbaruntan.com,Pontianak— Pemasangan Plang peringatan “Dilarang Berjualan di Sepanjang Area Ini” di sepanjang pinggiran jalan Daya Nasional Komplek Universitas Tanjungpura (Untan) dianggap sesuatu hal yang biasa dan tidak terlalu dipusingkan oleh pedagang, Senin (7/4).
Mathori mengatakan selama ini Ia dan pedagang lainnya yang berjualan di sepanjang jalan Daya Nasional sering diberi surat peringatan tapi tidak pernah kami pedulikan. Masalah akan selesai apabila kami datang ke Rektor Untan dan membicarakannya kembali mengenai penggusururan tersebut. “Sampai sekarang udah ada lima kali surat pemberitahuan dari Rektor Untan. Paling lama dua hari ndak jualan habis itu jualan lagi,” ungkap Mathori salah satu pedagang es tebu yang telah berjualan selama 4 tahun. Mathori menambahkan Kita semua kompak, cuma dikasih plang ini mana kita peduli. “Kalau satu digusur,semua pedagang langsung datang ke Rektor Untan,” tambah Mathori.
Selama ini mereka hanya berjualan di area itu tanpa brniat untuk mengambil alih tanah milik Untan. “Kita bukan mau ngambil tanahnya, cuma numpang berjualan, bukan juga merusak lingkungan, setiap selesai berjualan kami bersihkan tempat ini,” Lanjut Mathori.
Sampai saat ini pihak Untan belum memberikan surat dalam bentuk apapun kepada para pedagang. Peringatan hanya berupa plang yang di pasang di samping jalan Daya nasional dimana para pedagang menjual dagangannya.