mimbaruntan.com, Untan— Mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Tanah Fakultas Pertanian (Faperta) Untan yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Ilmu Tanah (Kamahita) menggelar aksi peduli tanah dan pembagian 1000 bibit dalam memeringati Hari Tanah Sedunia 5 Desember 2016 di Bundaran Digulis, Senin (5/12).
Muhammad Arif selaku koordinator lapangan mengatakan bahwa salah satu tujuan diadakannya aksi peduli tanah dan pembagian 1000 bibit ini yakni untuk mengingatkan kepada masyarakat dan mahasiswa bahwa 5 Desember merupakan hari tanah sedunia yang telah ditetapkan oleh majelis umum PBB melalui FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia) tahun 2013. Selain itu, kegiatan ini sebagai bentuk himbauan kepada masyarakat bahwa dalam melakukan pengelolaan lahan harus bijaksana dan berkelanjutan.
“Hari tanah sedunia ini ditetapkan karena majelis umum PBB menilai bahwa 1/3 tanah di dunia ini sudah mengalami degradasi akibat dari perubaan iklim, pengelolaan lahan yang kurang bijaksana, penambangan, dan aktivitas lainnya yang merusak tanah,” jelasnya di sela aksi (5/12).
Ia menambahkan, pembagian bibit salah satunya mahoni sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi tanah saat ini. “Pada hari ini kami membagikan seribu bibit, yaitu bibit mahoni karena salah satu fungsi dari bibit ini adalah untuk memperbaiki lahan yang terdegradasi. Jadi untuk menghidupkan kembali lahan, untuk mengembalikan fungsi ahan yang sudah kritis,” jelasnya.
Berdasarkan keterangan yang didapat saat aksi berlangsung, secara spesifik degradasi lahan atau kemunduran produktifitas lahan merupakan bentuk dari lahan kritis. Di Kalbar, berdasarkan Statistik Kehutanan Kalbar tahun 2014, luas lahan yang kritis teridentfikasi sekitar 1.271.985 hektar yang terbagi di dalam dan diluar kawasan hutan.
Ketua umum Kamahita Musa Mianto berharap dengan diadakannya orasi ini masyarakat dan pemerintah menjadi lebih peduli terhadap lingkungan. “Jadi antara masyarakat dan pemerintah terjadi kesingkronan untuk bersama-sama mengelola lahan agar nantinya anak cucu kita bisa merasakan lahan yang subur dan lahan yag bisa dimanfaatkan secara optimal,” ujarnya.
Wina Adelia salah satu peserta dalam aksi mengaku senang dengan diadakannya kegiatan ini. “Kami biasa mengungkapkan bahwa tanah di Kalimantan Barat sudah banyak terdegradasi dan juga di orasi ini kami dapat menyatakan pendapat kami,” pungkasnya.
Penulis : Aris Munandar
Editor : A.Rahman