mimbaruntan.com, Untan – Pemilihan Umum Raya Mahasiswa (Pemirama) Universitas Tanjungpura tidak lama lagi akan digelar. Pelaksanaan kedaulatan dan demokrasi mahasiswa ini memang akan melewati banyak proses.
Pada proses perlengkapan berkas, peserta pemirama yaitu Calon Presiden Mahasiswa (Capresma) dan Calon Wakil Presiden Mahasiswa (Cawapresma), serta Calon Anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Universitas Tanjungpura (Untan) akan memenuhi beberapa syarat kelulusan berkas.
Namun, pada Selasa (16/7) proses ini justru diwarnai kericuhan. Berbondong-bondong mahasiswa terlihat penuh amarah dan saling mendorong satu sama lain, bertempat di Sekretariat DPM.
Baca Juga: Pentingnya Kenali BEM dan DPM Untan
Reporter Mimbar Untan mendapati laporan berupa video kericuhan berdurasi 47 detik pada Selasa, (16/7) pukul 18.18 WIB via pesan Whatsapp. Menindaklanjuti video tersebut, Reporter Mimbar Untan mengunjungi lokasi kericuhan yang bertempat di Sekretariat DPM Untan, Komplek Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Untan.


Kericuhan bermula ketika munculnya segerombol orang saat salah satu peserta pemirama hendak menyerahkan berkas kepada Komisi Pemilihan Raya Mahasiswa (KPRM) di Sekretariat DPM. Adu mulut terjadi antar kedua pihak tersebut. Kondisi memanas sehingga kericuhan pun terjadi pada pukul 17.07 WIB.
Bedrus Soleh selaku Ketua Badan Pengawas Pemilihan Raya Mahasiswa (Banwasram) menyebut kericuhan terjadi antar dua kelompok yang beradu mulut hingga berakhir dengan adu fisik.
“Tadi ada oknum (tidak diketahui identitasnya) di dalam Sekre DPM berkelahi dengan orang yang berada di luar Sekre DPM. Pertama adu mulut akhirnya adu fisik. Kami meminta jikalau ingin melakukan kericuhan silahkan keluar karena di sini forum pendaftaran,” jelasnya.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerakan Mahasiswa Berkarya (Gemar), Dhika menjelaskan bahwa muncul gerombolan orang di Sekretariat DPM saat Gemar hendak mengantar berkas. Ia mengaku adanya penyerangan fisik kepada salah satu anggotanya.
“Kami dari Gemar mengantarkan berkas. Ada sedikit perdebatan dengan KPRM dan Banwasram. Tiba-tiba datang gerombolan ngetok pintu, ngetok kaca. Disautlah sama temen-temen yang bantu ngantar berkas, ‘Ngape nih ngetok-ngetok kaca?’ ‘Ngape?’ katanya. Langsung ditinjunya teman saya itu,” aku Dhika.
Pada saat kericuhan terjadi, Dhika menyesali ketidakhadiran DPM untuk menengahi. Menurutnya, DPM seharusnya turut mengawasi proses pemirama.
“Yang jadi pertanyaan itu adalah kenapa dari DPM tidak ada di sana untuk menengahi dan mencari titik terang? KPRM dan Banwasram selalu koordinasi ke atas terlebih dahulu. Ya, seharusnya DPM juga ikut mengawasi supaya ada titik terang, tidak ada kericuhan. Karena kericuhan ini bisa saja terjadi di lain waktu lagi,” tambahnya.
Baca Juga: Gerak Gerik Pustaka dan Tantangan Eksistensi Toko Buku Menara
Kericuhan menyebabkan rusaknya sepeda listrik milik salah satu penyedia jasa sewa. Mita selaku Steering Committee (panitia pengarah) pengurus UKM Sarang Semut juga khawatir kericuhan ini akan berdampak pada keamanan properti organisasi di komplek UKM.
“Masa kami stand by di sini terus untuk amankan properti kami dan lain-lain? Takut ada apa-apa. Resah bah,” keluhnya.
Usai kericuhan, perwakilan KPRM, Banwasram, DPM, dan UKM duduk bersama menyampaikan kronologi dan mengklarifikasi penyebab kericuhan pada pukul 20.38 WIB. Reporter Mimbar Untan turut hadir dalam forum tersebut.
Setelah obrolan malam itu, klarifikasi kejadian dimuat dalam video berdurasi satu menit enam belas detik. Dalam video tersebut menampilkan Ketua DPM, Ketua KPRM, Ketua Banwasram, serta perwakilan partai yang ikut dalam kontestasi pemirama kali ini.

Dalam video klarifikasi, Ketua DPM Untan Iqbal Attalarik menyebut kericuhan yang terjadi di depan Sekretariat DPM Untan, komplek UKM Untan sama sekali tidak melibatkan anggota UKM Untan ataupun anggota organisasi ruang lingkup Untan. Video tersebut turut menampilkan permintaan maaf akibat kericuhan yang dilakukan oknum tak bertanggung jawab.
“Kami meminta maaf kepada sivitas akademika dan beberapa elemen terkait yang tidak bersalah atas kejadian di ruang lingkup UKM Untan akibat perbuatan oknum tidak bertanggung jawab”
Iqbal menambahkan bahwa pihak-pihak terkait sudah bermusyawarah atas kericuhan yang terjadi. Lebih lanjut, ia menyebut bahwa akan menertibkan berlangsungnya kegiatan pemirama nantinya.
Penulis: Vanessa Stephanie
Editor: Hilda Putri Ghaisani