Mimbaruntan.com, Untan – Pemungutan Suara Pemilihan Raya Mahasiswa (Pemirama) 2019 di Tempat Pemungutan Suara (TPS) FKIP Untan telah selesai dilaksanakan. Namun terjadi keterlambatan saat memulai pemungutan suara, Selasa (5/3).
Soni Harsono selaku Ketua KPPS FKIP Untan mengungkapkan mengenai terjadi keterlambatan dalam pembukaan kotak suara. “Dalam pemungutan suara tadi agak telat karena kami harus menunggu saksi dari pasangan calon 1 dan 2, Komisi Pemilihan Raya Mahasiswa (KPRM) dan Badan pengawas pemilihan Raya Mahasiswa (Banwasram) sehingga kami telat untuk membuka kotak suara tersebut. Sehingga panitia terpaksa memulai pembukaan kotak suara. Soalnya kalau menunggu saksi tersebut, maka pemilihan di sini tidak berajalan. Jadi mau tidak mau harus dimulai,” ungkapnya.
Rina Septiana selaku anggota KPRM telah berupaya untuk menindaklanjuti berlangsungya pemungutan suara agar tidak terjadi penundaaan waktu. “Saksi juga sudah dihubungi dari awal dan bahkan dari KPRM sendiri menelpon dari paslonnya langsung untuk mengetahui keberadaan saksinya karena kami juga akan memulai pembukaan kotak suara, dan mengingat di TPS ini sendiri sudah ada yang menunggu dari pagi,” ungkapnya.
Baca Juga: Pemungutan Suara PEMIRAMA di FMIPA Untan
Ia menambahkan mengenai aturan mengenai saksi dalam pemungutan suara sudah diatur di Undang-Undang (UU) KPRM. “Aturan itu memang ada di undang-undang untuk dihadiri saksi masing-masing paslon, dan jika tidak hadir kami dari KPRM memberi kebijakan itu menunggu 15 menit. Jadi 8.15 kami sudah membuka kota suaranya,” tambahnya.
Tika Juita salah satu pemilih memberikan tanggapannya mengenai keberlangsungan Pemilihan Raya Mahasiswa di FKIP Untan. “Saya kurang suka karena kurang baik. Pertama FKIP terdiri -dari 3 kampus, tetapi TPS yang ada hanya di kampus 1. Kemudian tadi juga telat memulai karena dari saksi belum hadir yang seharusnye mulai jam 8.00 tapi mereka harus mulai Jam 8.50,” ungkapnya.
Ia mengharapkan adanya perpanjangan waktu sehingga bisa lebih efektif. “Kalau saya sebagai mahasiswa inginnya diperpanjang waktunya karena tidak cukup sampai jam 2 melihat kondisi FKIP ada 3 kampus dengan ribuan mahasiswa. Terus juga anak kampus 2 dan 3 ada yang mau golput dikerena kan mereka full kuliah,” harapnya.
Penulis : Riduansyah
Editor : Aris Munandar