Setelah hujan yang dingin dan menyejukkan membuat jatuh berkali-kali
Ia pun merangkai kata-kata
Namun kata-kata indah yang tela terangkai pun menemukan lelahnya.
Ia masih belum lelah juga dan mulai menikmati senja.
Senja memang indah namun senjapun tak dapat dipaksakan selalu ada
Dan menjadi penutup terang yang menggelisahkan.
Kini ia diam dan datanglah angin.
Angin dingin dan menyejukkan.
Tak terlihat namun dapat dirasakan.
Mensyukuri angin masih ingin selalu ada.
Semoga angin tak bawa kecewa pula bencana.
Dan angin jadi yang dirindu pula penyampai rindu pada semuanya.
Ia yang adalah aku, beristirahatlah kata-katamu.
Karya : Emiliana Febriyani
Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura